Advertise

KABAR RASIKA

Kasus Tembok Baluwarti Kartasura, Ganjar: Itu Peringatan Keras Buat Pemerintah

Kasus Tembok Baluwarti Kartasura, Ganjar: Itu Peringatan Keras Buat Pemerintah

Kasus Tembok Baluwarti Kartasura, Ganjar: Itu Peringatan Keras Buat Pemerintah

BLORA – Kasus dijebolnya tembok Baluwarti yang merupakan tembok bersejarah eks Keraton Kartasura, Sukoharjo mendapat sorotan sejumlah pihak. Banyak pihak menyayangkan peristiwa itu, salah satunya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ditemui usai memimpin Musrenbang di Kabupaten Blora, Ganjar mengatakan menyayangkan kejadian perusakan tembok Keraton Kartasura itu. Pihaknya juga sudah menerjunkan tim untuk melakukan identifikasi.

“Sudah direspon, dari kepolisian sudah dan dari dinas kita juga sudah di lokasi. Saya minta dicek,” katanya.

Tak hanya soal kondisi benteng, pengecekan lanjut Ganjar juga dilakukan untuk mengetahui siapa pihak yang terkait dengan kejadian itu.

“Siapa yang jual, siapa yang beli, itu tanahnya siapa dan lainnya. Dengan merunut itu, kita bisa tahu ini bangunan bersejarah kok bisa diperjualbelikan sehingga dilakukan tindakan yang tidak tepat. Kami sudah ada informasi semua itu,” ucapnya.

Dirjen Kebudayaan lanjut Ganjar juga sudah datang. Pihaknya terus berkoordinasi dan bekerjasama terkait penanganan kasus itu.

“Saya menunggu proses berikutnya dan saat ini lokasi sudah dipolice line,” tegasnya.

Terlepas dari keprihatinannya, Ganjar mengatakan kasus dirusaknya tembok Baluwarti menjadi perintatan untuk pemerintah. Bahkan bisa dikatakan, kejadian itu merupakan kritik keras.

“Itu peringatan buat kita, itu kritik keras buat pemerintah, buat saya sendiri. Bagaimana kita melindungi cagar budaya selama ini,” katanya.

Terkadang lanjut Ganjar, kalau ada bangunan cagar budaya yang tidak terawat, orang menganggapnya seperti onggokan sampah tak berguna. Sehingga, kerap terjadi perusakan dan tindakan merugikan lainnya. Padahal, cagar budaya itu memiliki nilai historis yang tinggi.

“Tapi begitu kejadian seperti ini, semuanya geger. Ya ini koreksi buat pemerintah yang harus diperbaiki,” tegasnya.

Termasuk lanjut dia adalah kepemilikan bangunan atau benda cagar budaya. Kepemilikannya harus jelas agar tidak terjadi persoalan.

“Seperti kasus ini, saya khawatir itu punya perseorangan dan dia mau jual. Ya kalau gitu memang ada hak perdatanya, tapi kan ada pelanggaran yang dilakukan. Saya rasa mesti ada kritiknya soal ini,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, tembok eks Keraton Kartasura di Kabupaten Sukoharjo dirobohkan menggunakan eskavator. Padahal, tembok tersebut merupakan benda cagar budaya.

Adapun yang melakukan perusakan adalah seorang pengusaha yang diketahui bernama Burhanudin. Ia mengaku membeli tanah tersebut dari orang yang tinggal di dalam tembok Keraton Kartasura bernama Linawati. Tembok itu dijebol karena akan digunakan untuk dibuat ruko dan kos-kosan.

Tag :

BACA JUGA :

WhatsApp Image 2025-10-25 at 10.30
Peternak Pekalongan Siap Transformasi ke Sapi Perah Modern
111
BPJS Kesehatan Pekalongan Perkuat Sinergi Tim PK JKN: Cegah Kecurangan Demi Keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional
WhatsApp Image 2025-10-23 at 21.31
Kisah Korban Penipuan Rp 2,6 Miliar Jalur Khusus Akpol : “Saya Sudah Curiga, Tapi Terlanjur Percaya”
WhatsApp Image 2025-10-23 at 14.28
Kapolres Pekalongan Benarkan Ada Dua Anggota Terlibat Dugaan Penipuan Jalur Akpol

TERKINI

WhatsApp Image 2025-10-25 at 10.30
Peternak Pekalongan Siap Transformasi ke Sapi Perah Modern
Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan wawasan peternak sapi di Kabupaten Pekalongan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan memprakarsai kegiatan bimbingan teknis dan studi komparasi...
WhatsApp Image 2025-10-24 at 17.55
Ungkap Lima Kasus Kriminal, Polres Pekalongan Tekan Angka Kejahatan di Akhir Tahun
KAJEN – Polres Pekalongan kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan wilayah dengan mengungkap lima kasus tindak pidana yang terjadi sepanjang September hingga Oktober 2025. Dalam konferensi...
WhatsApp Image 2025-10-24 at 17.43
Dua Oknum Polisi Polres Pekalongan Terlibat Dugaan Penipuan Rp 2,6 Miliar
PEKALONGAN — Kasus dugaan penipuan dengan modus menjanjikan kelulusan dalam seleksi penerimaan Akademi Kepolisian (Akpol) kembali mencoreng institusi Polri. Kali ini, dua oknum anggota Polres Pekalongan...
111
BPJS Kesehatan Pekalongan Perkuat Sinergi Tim PK JKN: Cegah Kecurangan Demi Keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional
Pekalongan – Dalam upaya memperkuat kolaborasi lintas sektor di bidang kesehatan, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan melalui Tim Anti Kecurangan Jaminan Kesehatan Nasional (AK JKN) menggelar Pertemuan Penguatan...
WhatsApp Image 2025-10-23 at 21.31
Kisah Korban Penipuan Rp 2,6 Miliar Jalur Khusus Akpol : “Saya Sudah Curiga, Tapi Terlanjur Percaya”
KAJEN – Dwi Purwanto menceritakan bagaimana impiannya menjadikan sang anak seorang perwira polisi berujung kehilangan uang Rp 2,65 miliar. Ia diduga tertipu oleh dua oknum anggota Polres Pekalongan yang...
Muat Lebih

POPULER

WhatsApp Image 2025-10-21 at 20.51
Mediasi Pembangunan SPPG Galangpengampon Berbuah Kesepakatan
111
BPJS Kesehatan Pekalongan Perkuat Sinergi Tim PK JKN: Cegah Kecurangan Demi Keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional
ya
BPJS Kesehatan Gelar Sertifikasi Kompetensi untuk Tingkatkan Layanan Faskes Mitra