KAJEN – Ratusan warga Kabupaten Pekalongan menjadi penyortir dan pelipat surat suara pemilihan umum (Pemilu) 2024 di Gudang KPU Kabupaten Pekalongan, Rabu (10/01/2024). Gudang tersebut berlokasi di Gedung olahraga Futsal New Coral, Kecamatan Karanganyar yang disewa KPU untuk menyimpan seluruh logistik. Termasuk kegiatan pelipatan surat suara.
Pantauan di lapangan, sebelum dilipat, warga terlebih dulu mensortir surat suara berdasarkan jenisnya. Dikhawatirkan ada surat suara yang bercampur antara surat suara untuk Pilpres, Pileg dan DPD. Rata-rata, warga yang terlibat dalam pensortiran dan pelipatan surat suara didominasi oleh para emak alias ibu-ibu. Menurut Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Laelatul Izah menyampaikan, ada 20 orang yang terbagi dalam dua kelompok khusus yang ditempatkan di ruangan tersendiri. Mereka adalah para penyandang disabilitas yang sengaja dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi untuk turut serta menyukseskan tahapan Pemilu 2024.
“Untuk yang kami libatkan ada sekira 350 orang. Dan dari 350 orang ini kami juga melibatkan temen-temen dari disabilitas yang ikut dalam kegiatan sortir dan pelipatan surat suara”, jelas Izah.
Selama mensortir dan melipat surat suara, ratusan warga tersebut dibagi terbagi dalam beberapa kelompok yang berisi 10 orang dengan satu ketua kelompok. Mereka bekerja mulai pukul 08:00 – 16:00 WIB. KPU Kabupaten Pekalongan menargetkan sortir dan pelipatan surat suara ini akan selesai dalam 7 – 10 hari untuk menyelesaikan total surat suara sebanyak 3.753.890 yang terbagi dalam 5 jenis surat suara.
Terkait hasil sortir yang dilakukan oleh petugas, Izah menambahkan, sampai pukul 10:00 WIB belum ada laporan surat suara yang cacat atau rusak. Menurutnya ada beberapa kriteria surat suara yang dianggap rusak atau tidak memenuhi syarat dalam proses penyortiran.
“Untuk hari pertama sampai jam ini belum ada sih ya. Untuk yang hasil sortir ini kita untuk beberapa (surat suara) itu masih dalam batasan masih bisa (digunakan). Kalau seumpama ada beberapa kriteria misal tidak menutupi nama dan sebagainya, kalau masih di luar-luar itu kita masih aman. Dan saat ini belum ada laporan atau temuan kerusakan”, ungkapnya.
Salain itu proses sortir dan lipat suara selain dari petugas yang ada, KPU juga melibatkan mahasiswa untuk ikut dalam pengawasan tiap kelompok. Para checker ini yang bertugas mengawasi setiap 3 kelompok untuk memastikan prosesnya berjalan dengan baik dan benar.
Terkait upah yang didapatkan oleh petugas sortir dan pelipat suara, bahwa besaran upah yang mereka terima berdasarkan banyaknya surat suara yang dilipat, dan seluruhnya terbagi menjadi kelompok-kelompok bukan perorangan. Selanjutnya koordinator tiap kelompok yang akan membagikan honor kepada masing-masing anggotanya.
Dari semua yang ditanya, kebanyakan mereka adalah tenaga yang sudah berpengalaman. Dalam artian sudah pernah dilibatkan di Pemilu-Pemilu sebelumnya. “Saya sudah mulai tahun 2014 ya melipat surat suara ini. Cuma sekarang beda anggota atau kelompok saja. Tapi insya’allah kurang lebih sama ya dalam proses melipatnya. Disini juga ada pengawasnya, jadi kalau ada yang bingung bisa langsung tanya”, ungkap salah satu petugas sortir dan pelipat surat suara yang enggan disebutkan Namanya. (GUS)