Rembang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan penuh penghormatan berbicara di depan kumpulan ulama dan tokoh agama di acara Manaqib Qubro Jamiyyah Ahlith Thariqah aI-Muktabarah an-Nahdliyah di Kabupaten Rembang. Ganjar menyampaikan pamit dan rasa terima kasih kepada para hadirin, seiring mendekati akhir masa jabatannya.
“Kepada para romo kiai, saya izin pamit. Nanti tanggal 5 September 2023, sudah selesai tugas saya menjadi Gubernur Jawa Tengah. Mudah-mudahan gubernur pengganti saya nanti, lebih hebat, jauh lebih perhatian pada masyarakat,” kata Ganjar di Kabupaten Rembang, Minggu.
Gubernur Jateng dua periode itu mengungkapkan, dirinya selalu mengaji pada romo kiai dan banyak wejangan dan saran yang diberikan, serta dijadikan sebagai kebijakan untuk kepentingan masyarakat.
“Hasil saya ngaji sama romo kiai, saya jadikan kebijakan misalnya Baznas, itu kita lakukan dan alhamdulillah sekarang sudah berhasil. Jika biasanya zakat, infak dan sedekah per bulan di Jateng hanya ratusan juta, sekarang per bulan bisa mencapai Rp6 miliar lebih,” ujarnya.
Uang yang terkumpul itulah yang kemudian digunakan untuk membantu masyarakat dan membantu pembangunan pondok pesantren, tempat ibadah, serta memberi insentif pada guru mengaji.
“Maka dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih pada romo kiai yang selama ini membimbing kami dalam menjalankan pemerintahan,” katanya.
Ganjar juga meminta maaf kepada para ulama dan semua masyarakat Jawa Tengah jika selama menjabat Gubernur Jateng dua periode, ada kesalahan dan hal yang tidak menyenangkan.
“Saya senang karena selama memimpin Jateng, romo kiai dan masyarakat semua menjadi bagian. Semua guyub, rukun dan menyenangkan,” ujarnya.
Rois Jatman Jateng Kiai Haji Dzikron Abdillah mendoakan Ganjar Pranowo agar selalu mendapat kesuksesan.
“Semoga Pak Ganjar sukses, mudah-mudahan beliau tercapai cita-citanya. Berkah,” katanya.
Dzikron juga berharap pemimpin Provinsi Jateng berikutnya meniru apa yang dilakukan Ganjar Pranowo, salah satunya selalu sowan dan minta petunjuk romo kiai dalam mengambil kebijakan politik.