Advertise

KABAR RASIKA

Gagal Ginjal di Usia 20, Arif Jalani Hemodialisa Rutin dengan Dukungan Program JKN

Gagal Ginjal di Usia 20, Arif Jalani Hemodialisa Rutin dengan Dukungan Program JKN

Gagal Ginjal di Usia 20, Arif Jalani Hemodialisa Rutin dengan Dukungan Program JKN

Dok.Istimewa

Batang, Jamkesnews – Arif Rahman, seorang pemuda berusia 20 tahun asal Dusun Ngebong, Tersono, Batang, menjalani hari-hari yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Di usianya yang masih sangat muda, ia didiagnosis menderita penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Disease/CKD), sebuah kondisi yang memaksanya untuk menjalani prosedur hemodialisa secara rutin sejak Juni 2024. Meskipun menghadapi tantangan besar, Arif dan keluarganya tetap tegar, berjuang dengan bantuan dan dukungan penuh dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Perjalanan Arif menghadapi penyakit ini dimulai pada tahun 2023, ketika ia mulai sering mengalami mimisan. Pada awalnya, gejala ini dianggap sepele, sesuatu yang bisa diatasi dengan perawatan sederhana. Namun, seiring berjalannya waktu, mimisan yang sering terjadi menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kesehatannya.

“Saya sering mimisan, tapi saya kira itu hanya karena kelelahan atau perubahan cuaca. Tidak pernah terpikir bahwa itu adalah tanda awal dari penyakit serius. Bahkan dokter sempat terkejut ketika menemukan tekanan darah saya lebih dari 200,” ujar Arif mengenang awal mula ia merasa tidak sehat.

Kekhawatiran mulai tumbuh ketika mimisan tersebut tidak kunjung mereda. Keluarganya kemudian membawanya ke RSUD Limpung untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Di sana, dokter menemukan bahwa tekanan darah Arif sangat tinggi, mencapai lebih dari 200 mmHg. Kondisi ini sangat berbahaya dan membuat Arif harus menjalani rawat inap hingga tiga kali di rumah sakit tersebut. Meskipun berbagai upaya dilakukan, kondisi Arif tidak menunjukkan perbaikan signifikan, sehingga ia dirujuk ke RS QIM untuk pemeriksaan yang lebih mendalam.

Di RS QIM, Arif harus menjalani rawat inap selama 10 hari. Setelah serangkaian tes yang mendalam, dokter memberikan kabar yang mengejutkan bahwa Arif menderita CKD dan harus menjalani hemodialisa secara rutin untuk mempertahankan fungsi ginjalnya. Hemodialisa, yang merupakan proses penyaringan darah dengan menggunakan mesin, menjadi bagian dari rutinitas hidup Arif yang harus dijalani dua kali seminggu.

“Saya tidak pernah menyangka akan menderita penyakit ginjal yang membuat saya harus menjalani hemodialisa rutin dua kali seminggu. Dulu, saya sering minum Sprit dan kopi sachet setiap kali merasa masuk angin, tanpa memikirkan dampaknya,” ujar Arif dengan penyesalan.

Dokter umum yang bertugas di ruang hemodialisa RS QIM, Fairus Ratna Amalia, menjelaskan bahwa kebiasaan Arif yang sering mengonsumsi minuman bersoda seperti Sprit dan kopi sachet, berkontribusi signifikan terhadap kondisi ginjalnya. Menurutnya, kebiasaan-kebiasaan ini menjadi faktor pemicu utama yang mempercepat kerusakan ginjal Arif, hingga akhirnya ia harus menjalani hemodialisa secara rutin.

“Kafein dalam kopi dapat mempercepat denyut nadi dan menyebabkan tekanan darah cenderung tinggi, sementara soda dalam Sprit yang kaya akan gula turut membebani kerja ginjal. Kebiasaan mengonsumsi kedua minuman ini dalam jangka panjang dapat mempercepat kerusakan ginjal, terutama jika tidak dibarengi dengan pola hidup yang sehat,” jelas Fairus.

Dalam perjuangannya melawan CKD, Arif tidak sendiri. Ibunya, Rohmanah (47), selalu setia mendampinginya dalam setiap tahap perawatan. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang suaminya bekerja sebagai petani, Rohmanah mengakui bahwa Program JKN telah menjadi penyelamat bagi keluarganya.

“Kalau tidak ada BPJS, saya tidak tahu bagaimana kami bisa membiayai perawatan Arif. Biaya hemodialisa itu sangat besar, dan kami pasti tidak sanggup tanpa bantuan dari JKN. Pelayanan yang kami terima juga sangat baik, tidak ada kendala sama sekali, dan kami tidak pernah diminta membayar biaya tambahan,” ungkap Rohmanah dengan nada haru.

Rohmanah sangat bersyukur dan berterima kasih atas keberadaan Program JKN, yang telah memungkinkan mereka untuk fokus sepenuhnya pada pemulihan Arif tanpa harus terbebani oleh masalah finansial. Baginya, Program JKN tidak hanya memberikan bantuan finansial tetapi juga ketenangan pikiran dalam menghadapi tantangan berat ini.

“Kami merasa sangat terbantu dengan BPJS. Dengan adanya BPJS, kami bisa menjalani perawatan Arif tanpa perlu memikirkan biaya yang besar. Semoga Arif bisa segera pulih dan kembali menjalani kehidupan normalnya. Kami sangat berterima kasih atas semua dukungan yang telah kami terima,” pungkasnya. (ns)

Tag :

BACA JUGA :

IMG-20250416-WA0004
Prabu Cup: Ajang Pencarian Bibit Atlet Silat Berprestasi di Kabupaten Pekalongan
IMG-20250415-WA0014
Maling Bonsai Dapat Salam Olahraga
WhatsApp Image 2025-04-15 at 13.46
Sekretariat DPRD Kabupaten Pekalongan Resmi Pindah ke Eks Gedung Bersama di Kajen, Ini Alasannya
1
BPJS Kesehatan Pekalongan Luncurkan Partner JKN, Libatkan Masyarakat Jadi Penggerak Edukasi Program JKN

TERKINI

IMG-20250416-WA0004
Prabu Cup: Ajang Pencarian Bibit Atlet Silat Berprestasi di Kabupaten Pekalongan
KAJEN – Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Pekalongan menggelar kejuaraan pencak silat bertajuk Prabu Cup, yang diikuti oleh 431 atlet dari berbagai perguruan silat di GPU Kajen selama tiga...
IMG-20250415-WA0014
Maling Bonsai Dapat Salam Olahraga
KANGANYAR – Aksi tindak pidana pencurian terjadi di depan UPT perairan Jl. Karangsari Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan pada Senin, 13 April 2025. Pada kasus pencurian tersebut,...
WhatsApp Image 2025-04-15 at 13.46
Sekretariat DPRD Kabupaten Pekalongan Resmi Pindah ke Eks Gedung Bersama di Kajen, Ini Alasannya
KAJEN – Pasca insiden kebakaran yang melanda gedung Sekretariat DPRD Kabupaten Pekalongan, aktivitas kesekretariatan resmi dipindahkan ke eks Gedung Bersama di Jalan Sindoro No. 1, Kajen. Langkah ini diambil...
1
BPJS Kesehatan Pekalongan Luncurkan Partner JKN, Libatkan Masyarakat Jadi Penggerak Edukasi Program JKN
Dalam upaya memperluas jangkauan edukasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan meningkatkan pemahaman masyarakat, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan meluncurkan program Partner JKN. Program ini menjadikan...
w
BPJS Kesehatan Tanggap Kesehatan, Dukung Program P5 dan PMR di SMA Negeri 1 Batang
Dalam upaya memperkuat kesadaran pentingnya kesehatan sejak dini, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan menunjukkan kepedulian nyata melalui program Organizational Social Responsibility (OSR) Tanggap Kesehatan....
Muat Lebih

POPULER

WhatsApp Image 2025-04-15 at 13.46
Sekretariat DPRD Kabupaten Pekalongan Resmi Pindah ke Eks Gedung Bersama di Kajen, Ini Alasannya
Tradisi Memandikan Pusaka Keris ( Penjamas Pusaka ): Menjaga Keawetan Warisan Budaya Jawa. Setiap bulan Sura, tradisi memandikan benda pusaka seperti keris atau tombak menjadi momen istimewa bagi para kolektor. Mas Edi Riyanto, seorang pemerhati benda pusaka dan penjamas keris dari Legok Kalong Karangnyar, telah menekuni bidang pusaka ini sejak puluhan tahun lalu.
Penjamas Pusaka, Kemampuan Spesifik Yang Makin Langka
WhatsApp Image 2024-08-08 at 11.23
Ponpes Syarif Hidayatullah Wonopringgo Dapat Hibah Tanah
IMG-20250416-WA0004
Prabu Cup: Ajang Pencarian Bibit Atlet Silat Berprestasi di Kabupaten Pekalongan
WhatsApp Image 2024-02-20 at 06.39
Pemilu Damai, Bolone Mase : Terima Kasih Warga Pekalongan