Yudha Hermawan (40), seorang guru P3K ASN di salah satu SD di Bojong, Kabupaten Pekalongan, juga bertugas sebagai petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Menjadi petugas KPPS membuatnya harus menyelesaikan proses penghitungan suara hingga pagi hari. Namun, setelah bertugas hingga pagi hari, Yudha mengalami kejang dan pingsan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit, Sabtu (17/2).
“Saya bekerja sampai pagi hari, dan tiba-tiba saya merasakan badan saya lemas, diikuti kejang, dan kemudian saya pingsan. Saat itu, saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, dan sangat khawatir tentang kondisi saya. Beruntungnya, ketika saya sadar, saya sudah berada di rumah sakit dan mendapatkan perawatan yang dibutuhkan,” kenang Yudha.
Dalam kondisi darurat, Yudha dilarikan ke RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, di mana menurutnya ia mendapatkan layanan medis yang tidak hanya cepat tetapi juga sangat efisien. Yudha mengakui bahwa tanggapan cepat dan profesionalisme staf medis di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan sangat membantu dalam mengatasi kondisi kritisnya. Dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah menerima perawatan yang diperlukan dengan segera, yang menunjukkan kualitas layanan kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit tersebut.
“Saya terkejut dengan seberapa cepat layanan yang saya dapat. Dengan hanya menunjukkan KTP, sebagai peserta BPJS Kesehatan, saya langsung ditangani. Saya merasa lega karena prosesnya begitu lancar dan tanpa ribet. Dalam situasi darurat seperti ini, kemudahan dan kecepatan dalam mendapatkan perawatan medis sangatlah penting,” ujar Yudha,
Yudha, yang baru saja menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebaagi Petugas KPPS langsung merasakan manfaatnya. Dia mengungkapkan perasaannya yang senang dan lega karena merasa memiliki perlindungan kesehatan yang lebih baik. Menurutnya, menjadi peserta JKN memberinya keyakinan bahwa ia dapat mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus khawatir akan biaya yang besar.
“Prosesnya sangat mudah dan cepat. Saya tidak mengalami kendala apa pun selama pelayanan JKN, semuanya mudah. Dulu saya selalu cemas tentang biaya kesehatan yang mungkin timbul, tetapi sekarang dengan menjadi peserta JKN, beban itu terasa lebih ringan. Saya merasa lega bahwa saya dan keluarga sekarang memiliki akses ke layanan kesehatan yang lebih terjangkau dan mudah,” tutur Yudha dengan penuh rasa syukur.
Di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, Yudha mendapatkan perawatan dari dua dokter spesialis, dokter dalam dan dokter saraf, tanpa biaya tambahan. Fasilitas kesehatan ini memberikan layanan yang komprehensif bagi pasiennya, termasuk pemeriksaan dan konsultasi dengan para ahli tanpa membebani peserta BPJS Kesehatan. Yudha merasa sangat bersyukur atas kemudahan akses ini yang memungkinkannya untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan komprehensif tanpa harus khawatir akan biaya tambahan.
“Saya sangat terbantu karena gratis. Tidak ada perbedaan layanan dengan pasien umum lainnya. Dokter dan perawat sangat ramah dan memberikan pelayanan yang sangat baik. Bahkan selama saya dirawat ditangani langsung oleh 2 dokter, dokter dalam dan dokter saraf,” kata Yudha, mengapresiasi layanan yang diterima.
Selain perawatan fisik, Yudha juga mendapatkan dukungan moral dari tim medis. Ia merasa terbantu dengan dorongan dan perhatian yang diberikan oleh tim medis selama proses pemulihan di rumah sakit. Yudha juga ingin berbagi pesan kepada petugas KPPS lainnya agar tidak ragu untuk memanfaatkan jaminan kesehatan yang tersedia demi menjaga kesejahteraan dan keselamatan mereka sendiri.
“Mereka tidak hanya menangani kondisi fisik saya, tetapi juga memberikan dukungan emosional. Saya merasa sangat didukung dan dipahami. Kita sering kali terfokus pada tugas kita dan melupakan kesehatan. Saya berharap cerita saya ini menjadi pengingat bagi sesama petugas KPPS untuk tidak mengabaikan kesehatan mereka,” ujar Yudha.
Yudha tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan. Dia menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas jaminan kesehatan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Menurutnya, keberadaan BPJS Kesehatan sangat membantu dirinya dan keluarga dalam menghadapi situasi krisis kesehatan dengan lebih tenang dan terjamin.
“Terima kasih BPJS Kesehatan telah membantu pengobatan saya. Ini bukan hanya tentang saya, tetapi juga tentang bagaimana sistem kesehatan kita dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa termasuk nyawa saya sendiri yang telah terselamatkan,” tutup Yudha dengan rasa syukur yang dalam. (ns)