SEMARANG – Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim begitu antusias saat bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Wagub yang akrab disapa Nunik mengaku jauh-jauh datang dari Lampung untuk belajar cara Jateng tekan angka kemiskinan.
“Kami terimakasih bapak gubernur sudah berkenan kami repoti di tengah kesibukannya dan berkenan berbagi tipsnya mengatasi kemiskinan di Jawa Tengah,” kata Nunik dalam pertemuannya di Ruang rapat lantai dua, kantor Pemprov Jateng, Jumat (29/7).
Di kesempatan itu, Nunik bertanya kiat-kiat Ganjar dalam menggeliatkan UMKM. Seperti bagaimana Ganjar mampu menggandeng marketplace besar dan membuat UMKM lebih mandiri serta kreatif.
Ganjar pun memaparkan berbagai upaya Pemprov Jawa Tengah dalam memajukan UMKM-nya. Salah satunya melibatkan berbagai macam pendanaan, mulai dari Baznas, CSR Perusahaan, hingga Filantropi. Ganjar juga menjelaskan bagaimana memahamkan masyarakat pada ekonomi digital.
“Kami sengaja belajar dari best practice di Jawa Tengah karena di Indonesia atau nasional yermasuk terbaik,” kata Nunik usai pertemuan.
Nunik mengatakan, Provinsi Lampung saat ini kemiskinannya masih di angka 11 persen. Jateng, kata Nunik, dinilainya sukses memberdayakan UMKM sebagai cara untuk menekan kemiskinan.
“Kita perlu langkah-langkah yang daya ungkitnya berkali lipat salah satunya adalah menjawab tantangan di dunia marketing,” ujarnya.
Beberapa cara yang dilakukan Ganjar, menginspirasinya. Seperti afirmasi APBD yang menurutnya berperan penting menjadi penyangga. Selain itu menyediakan aplikasi sebagai wadah ekosistem UMKM itu sendiri.
“Jawa Tengah punya trik dan itu menjadi inspirasi bagi kami. Kita mau melakukannya juga, tentu dengan local wisdom kami, kemampuan kami, coraknya kami,” ujar Nunik.
Ganjar; Saya Dukung Jateng-Lampung Bikin Sister UMKM
Senada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo senang bisa berbagi pengalaman dalam bidang ekonomi. Kemiskinan, kata Ganjar, jadi persoalan seluruh lini pasca pandemi.
“Jawa Tengah tidak seluruh proses belajarnya sukses, tidak seluruhnya. Tapi ketika kita mendengar ‘pak saya naik tiga ratus persen lho’ ‘saya naik seratus persen lho pak’ (artinya) ada contoh baik,” ujarnya.
Ganjar mengatakan, beberapa hal yang diterapkan di Jateng bisa direplikasi di Lampung. Ganjar mengatakan, ada banyak kesamaan yang jadi dasar untuk saling belajar.
“Nah saya sarankan tadi yuk kita buat sister UMKM yuk base on cluster, jadi umpama di sana ada klaster kriya ya dengan kriya, fashion kan produknya tapis itu bagus banget, kopi ya jelas harus belajar, brandnya dulu udah dunia itu. Jadi kita bisa saling belajar, kayak sister umkm, kami akan dukung. temen-temen belajar di sini atau sebaliknya kita belajar di sana agar kemudian bersinergi,” tandasnya.