Pemalang, 25 September 2025 — Upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan dasar di Kabupaten Pemalang semakin nyata melalui kolaborasi strategis antara BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Dinas Kesehatan, dan RSUD Dr. Adhyatma. Pada Kamis (25/9), Balai Desa Kreyo, Kecamatan Randudongkal, menjadi pusat pelaksanaan kegiatan Mentoring Klinis bagi dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) se-Kabupaten Pemalang.
Kegiatan yang difasilitasi oleh BPJS Kesehatan ini mengangkat tema penting: Diabetes Melitus dengan Komplikasi Tuberkulosis. Tema ini dipilih mengingat tingginya kasus penyakit kronis diabetes dan tuberkulosis yang masih menjadi tantangan besar di layanan primer.
Dokter Spesialis Dalam RSUD Dr. Adhyatma, Harsa Donantya, sebagai narasumber utama, menegaskan pentingnya kerja sama lintas layanan dalam penanganan pasien kronis. “Pasien diabetes dengan komplikasi tuberkulosis membutuhkan pendekatan menyeluruh, dari deteksi dini hingga tata laksana dan rujukan yang tepat,” jelas Harsa.
Suasana mentoring klinis penuh antusiasme. Dokter-dokter dari berbagai Puskesmas aktif bertanya dan berbagi pengalaman terkait kasus yang mereka hadapi sehari-hari. Widya Indra Pramana dari Puskesmas Petarukan menyampaikan apresiasi, “Mentoring ini sangat membantu kami menghadapi kasus diabetes komplikasi. Arahan langsung dari dokter spesialis memberi kami bekal baru dan meningkatkan kepercayaan diri.”
Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, Lili Nurmawati, menyatakan kegiatan ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan tenaga medis dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu, menegaskan komitmen BPJS dalam mendukung peningkatan kompetensi tenaga medis. “Program JKN tidak hanya menjamin pembiayaan, tetapi juga memastikan mutu layanan yang optimal sejak pemeriksaan pertama,” ujar Cici, sapaan akrabnya.
Melalui mentoring ini, diharapkan layanan kesehatan di Puskesmas semakin cepat, tepat, dan terarah dalam menangani pasien diabetes dan tuberkulosis. Sinergi lintas institusi ini menjadi kunci keberhasilan menjaga kualitas layanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat Pemalang.