PEKALONGAN – Di balik keberhasilan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Batang, ada peran penting Kader JKN seperti Agung Nofianto (45). Dengan semangat pantang menyerah, pria ini berkeliling dari rumah ke rumah di wilayah Kabupaten Batang diantaranya Proyonanggan Tengah, Proyonanggan Selatan, Kauman, dan Sambong untuk memberikan edukasi manfaat program JKN kepada masyarakat.
Ia tidak hanya menjalankan tugasnya sebagai Kader JKN dengan baik, tetapi juga memberikan edukasi secara personal kepada warga. Pendekatannya membuat program ini menjadi lebih dekat dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan.
Agung telah bertugas sebagai Kader JKN sejak beberapa tahun terakhir. Salah satu tugas utamanya adalah memastikan masyarakat di wilayahnya mendapatkan akses yang mudah ke layanan kesehatan melalui Program JKN. Namun, pekerjaan ini tidak selalu mudah. Tantangan di lapangan sering kali datang dalam bentuk masalah administrasi atau kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan.
Salah satu pengalaman Agung yang mencerminkan perjuangan ini, saat interaksinya dengan Lintang Niti Sekar, seorang ibu berusia 56 tahun dari Proyonanggan Tengah. Agung pertama kali mendatangi rumah Lintang pada Agustus 2024 untuk membantu menyelesaikan persoalan administrasi kepesertaan keluarganya. Namun, usahanya tidak langsung berhasil.
“Awalnya saya tiga kali mendatangi rumah Bu Lintang, namun belum bisa bertemu. Setelah bisa bertemu diketahui adanya kendala administrasi. Salah satu anggota keluarganya tiba-tiba terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI), sehingga kepesertaannya harus dikembalikan ke kepesertaan mandiri,” cerita Agung.
Meski menghadapi kesulitan, Agung tidak menyerah. Ia terus melakukan pendekatan hingga masalah administrasi tersebut berhasil diselesaikan. Hal ini membuka jalan bagi Lintang untuk memahami lebih dalam tentang Program JKN.
Setelah persoalan administrasi selesai, Lintang justru menjadi sosok yang aktif menginformasikan manfaat Program JKN. Dengan bimbingan Agung, Lintang mulai mengedukasi tetangganya tentang pentingnya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Ia menjelaskan bahwa iuran yang dibayarkan setiap bulan bukan hanya untuk perlindungan diri sendiri, tetapi juga sebagai bentuk donasi sosial.
“Kita jangan berharap sakit, tapi anggap iuran BPJS itu sebagai bantuan untuk orang lain. Mudah-mudahan kita sehat selalu, tapi berkahnya tetap kita rasakan,” ucap Lintang saat berbicara tentang manfaat program ini.
Berbekal informasi dari Agung, Lintang berhasil mengajak lima keluarga lain di sekitarnya untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Langkah kecil ini menjadi bukti nyata bagaimana pendekatan personal dapat menciptakan perubahan besar di masyarakat.
Kabupaten Batang telah berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC), yang berarti sebagian besar penduduknya kini terjamin akses layanan kesehatan. Menurut Agung, pencapaian ini memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan medis, bahkan ketika mereka memiliki tunggakan iuran.
“Jika ada tunggakan, peserta tetap bisa menerima layanan kesehatan dalam kondisi darurat. Setelah itu, tunggakan dapat diurus kembali. Sistem ini sangat membantu masyarakat yang sebelumnya kesulitan melunasi iuran tepat waktu,” jelas Agung.
Informasi ini menjadi poin penting yang sering disampaikan Agung dalam sosialisasinya. Ia percaya bahwa memberikan pemahaman yang jelas tentang manfaat Program JKN dapat meningkatkan partisipasi masyarakat, sekaligus memperkuat solidaritas sosial.
Sebagai Kader JKN, Agung tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga mendampingi masyarakat dalam menyelesaikan berbagai masalah yang mereka hadapi. Ia mendatangi rumah-rumah dengan membawa semangat dan kepedulian, memastikan bahwa setiap warga memahami pentingnya memiliki perlindungan kesehatan.
“Bagi saya, ini bukan sekadar pekerjaan. Ini adalah upaya untuk membantu orang-orang di sekitar saya mendapatkan hak mereka atas layanan kesehatan. Program JKN ini bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga membangun solidaritas sosial,” tutup Agung. (ns)