Nita Nur Faizah (26) seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sedang hamil ditugaskan untuk memantau Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Kesesi. Tanggung jawabnya membawanya dari satu TPS ke TPS lain, tugas yang menuntut tenaga dan waktu ekstra dari seorang wanita hamil. Kelelahannya tidak dapat lagi diabaikan, memaksanya untuk segera mendapatkan perawatan medis. Dengan keadaan hamil yang semakin memburuk, Nita dilarikan ke RSUD Kajen, Kabupaten Pekalongan, tempat dia harus menjalani serangkaian perawatan medis serius, termasuk transfusi darah, Sabtu (17/02).
“Saat itu, saya merasakan kelelahan yang tidak biasa, dan saya tahu saya perlu bantuan medis. Perasaan lemah dan pusing itu terasa sangat mengkhawatirkan, terutama karena saya hamil. Saya sadar bahwa ini bukan hanya tentang saya, tapi juga tentang keselamatan bayi yang saya kandung. Saya merasa sangat terbantu dengan adanya BPJS. Semua biaya perawatan saya di RSUD Kajen, dari istirahat, obat-obatan, hingga transfusi darah, semuanya ditanggung BPJS,” ungkap Nita.
Perlindungan dari BPJS Kesehatan ini tidak hanya memberikan jaminan kesehatan bagi Nita tetapi juga ketenangan pikiran yang sangat diperlukan di saat krisis. Selama di RSUD Kajen, Nita merasakan pelayanan yang setara dan berkualitas, yang menurutnya merupakan refleksi dari komitmen RSUD Kajen dalam menyediakan layanan kesehatan yang adil dan berkualitas untuk semua pasien, tidak terkecuali bagi peserta BPJS Kesehatan. Kesetaraan dan perhatian yang dia terima di rumah sakit tersebut memberikan dampak positif pada proses pemulihannya, menegaskan pentingnya akses kesehatan yang merata bagi semua lapisan masyarakat.
“Saya mendapatkan perhatian dan perawatan yang sama seperti pasien lain, tanpa memandang status kepesertaan BPJS Kesehatan. Setiap perawat dan dokter di sini memperlakukan saya dengan sangat baik, memberikan saya rasa aman dan nyaman selama perawatan. Ini benar-benar membuktikan bahwa di RSUD Kajen, semua pasien diperlakukan dengan keadilan dan profesionalisme yang tinggi, tak peduli latar belakang asuransi mereka,” ungkap Nita mengapresiasi pelayanan yang diterimanya.
Pengalaman Nita mengakses layanan di RSUD Kajen telah menjadi bukti dari pentingnya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi petugas KPPS, menunjukkan bagaimana program tersebut dapat memberikan dukungan kesehatan yang vital dalam situasi darurat. Ini menggarisbawahi bagaimana sistem kesehatan yang inklusif dan efisien dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan mereka yang bekerja dalam kondisi yang menuntut, seperti Nita. Kisahnya juga menyoroti peran penting BPJS Kesehatan dalam menyediakan akses kesehatan yang merata dan terjangkau, terutama bagi mereka yang bertugas dalam pemilihan umum dan memerlukan perlindungan kesehatan tambahan.
“Kehamilan dan tugas sebagai petugas KPPS bukanlah kombinasi yang mudah. Tapi, dengan dukungan dari BPJS Kesehatan, saya merasa lebih aman dan terlindungi. Ini membuat saya bisa lebih fokus pada tugas saya dan kesehatan saya. Saya benar-benar merasa bahwa tanpa BPJS, situasi saya mungkin jauh lebih sulit. Saya bukan hanya membantu secara finansial, tapi juga memberikan dukungan moral yang tidak ternilai. Pengalaman ini telah mengajarkan saya betapa pentingnya memiliki akses ke layanan kesehatan yang baik, dan saya bersyukur Indonesia memiliki sistem seperti BPJS Kesehatan,” ungkapnya dengan nada penuh rasa terima kasih.
Nita, yang sekarang telah pulih dan melanjutkan tugasnya sebagai petugas KPPS, merasa sangat bersyukur atas dukungan yang diterimanya, menyatakan bahwa tanpa bantuan dari BPJS Kesehatan dan staf medis di RSUD Kajen, situasinya mungkin akan jauh lebih sulit. Dia mengakui bahwa dukungan dan perawatan yang dia terima selama masa kritisnya telah membantu tidak hanya dalam pemulihan fisiknya tetapi juga memberikan kekuatan mental untuk kembali bekerja.