Pekalongan, Jamkesnews — Dalam rangka memperkuat kolaborasi lintas sektor serta mengevaluasi kinerja pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan menggelar Pertemuan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Utilisasi Review Pelayanan Triwulan I Tahun 2025. Kegiatan ini dirangkaikan dengan Halal Bihalal bersama rumah sakit mitra di wilayah kerja Cabang Pekalongan, dan dilaksanakan pada Kamis (24/4).
Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang memiliki peran penting dalam menjaga kesinambungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, momen ini juga memperkuat komunikasi antar stakeholder dalam upaya menciptakan pelayanan yang berkualitas dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiono. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya membangun persepsi positif masyarakat terhadap pelayanan JKN, tidak hanya melalui peningkatan kualitas teknis, tetapi juga dari sisi pengalaman peserta.
“Sering kali yang viral adalah cerita negatif, padahal 100 pasien bisa saja puas, tapi satu suara ketidakpuasan bisa mendominasi. Oleh karena itu, mari kita dorong pelayanan yang tidak hanya baik secara klinis, tapi juga memberikan pengalaman positif bagi peserta JKN,” kata Slamet dalam arahannya.
Dalam sesi utama pertemuan, tim dari BPJS Kesehatan memaparkan hasil monitoring pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) selama Triwulan I Tahun 2025. Materi yang disampaikan mencakup capaian utilisasi layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), tren angka rujukan, efektivitas pemanfaatan layanan, hingga berbagai kendala administratif maupun teknis yang masih ditemui di lapangan.
Diskusi pun berlangsung aktif. Para peserta dari rumah sakit menyampaikan pertanyaan serta berbagi masukan terkait sistem klaim, kendala rujukan, dan integrasi teknologi informasi. Beberapa rumah sakit juga berbagi inovasi yang telah mereka terapkan dalam meningkatkan mutu pelayanan.
Salah satu yang memberikan tanggapan adalah Direktur RSU Santa Maria Pekalongan, Ratih Pramana. Ia mengapresiasi forum seperti ini yang menurutnya sangat dibutuhkan oleh fasilitas kesehatan untuk memahami dinamika kebijakan JKN dan menyamakan persepsi operasional dengan BPJS Kesehatan.
“Data yang disampaikan tadi cukup mewakili kondisi di lapangan. Dengan adanya forum ini, kami merasa lebih dilibatkan, lebih terinformasi, dan lebih semangat untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan. Semoga forum seperti ini rutin dilakukan dan semakin terbuka ruang dialognya,” tuturnya.
Pertemuan ini menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, di antaranya penguatan koordinasi antar rumah sakit dan optimalisasi pemanfaatan aplikasi Mobile JKN serta sistem informasi rumah sakit. Selain itu, disepakati pula perlunya peningkatan kecepatan dan ketepatan dalam proses klaim layanan.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang selama ini terjalin antara BPJS Kesehatan dengan seluruh fasilitas kesehatan di wilayahnya. Ia menilai bahwa hubungan yang harmonis menjadi kunci utama kelancaran pelayanan JKN.
“Kami bersyukur, koordinasi kita selama ini sangat baik. Tidak ada isu besar yang tak bisa diselesaikan bersama. Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi kita berjalan dengan semangat saling dukung untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik,” ujar Sri yang akrab disapa Cici.
Melalui pertemuan ini, BPJS Kesehatan berharap seluruh rumah sakit di wilayah Pekalongan dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga integritas dalam tata kelola JKN. Harapannya, setiap peserta yang datang mengakses layanan dapat merasakan pengalaman yang positif dan berkesan.
“Sinergi adalah kekuatan kita. Kalau kita solid, maka pelayanan pun akan semakin optimal. Karena pada akhirnya, tujuan kita sama, yaitu memberikan layanan terbaik bagi peserta JKN di seluruh wilayah kerja kita,” pungkasnya. (jw)