[adinserter name="Block 1"]

Advertise

KABAR RASIKA

Berkat Program JKN, Penjual Cilok Keliling Ini Tak Khawatir Biaya Pengobatan

Berkat Program JKN, Penjual Cilok Keliling Ini Tak Khawatir Biaya Pengobatan

Berkat Program JKN, Penjual Cilok Keliling Ini Tak Khawatir Biaya Pengobatan

Dok. Istimewa

Pekalongan, Rasika FM – Hari Prasetyo (27) dan istrinya, Imzakiyah (29), tak henti-hentinya bersyukur atas manfaat yang mereka rasakan dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagai penjual cilok keliling dan buruh harian lepas, Hari mengandalkan JKN untuk memastikan keluarganya mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus khawatir dengan biaya yang memberatkan.

Saat ini, mereka tengah menanti kesembuhan putra kedua mereka, Alvaro Zayn Prasetyo, yang berusia delapan bulan dan sedang dirawat di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan. Alvaro terdaftar sebagai peserta JKN melalui skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan. Bagi Hari, program ini benar-benar menjadi penolong di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya.

Hari mengaku awalnya sempat khawatir saat mengetahui kamar kelas 3 di rumah sakit penuh. Namun, berkat kebijakan rumah sakit, Alvaro dapat menjalani rawat inap di kamar kelas 1 tanpa dikenakan biaya tambahan.

“Saya sempat panik saat mengetahui kamar kelas 3 penuh. Namun, saya bersyukur karena anak saya bisa dirawat di kamar kelas 1 tanpa dikenakan biaya tambahan sepeser pun,” ungkap Hari penuh rasa syukur.

Pengalaman tersebut semakin menguatkan keyakinan Hari akan pentingnya Program JKN bagi masyarakat kecil seperti dirinya. Baginya, tanpa adanya BPJS Kesehatan, biaya rumah sakit bisa menjadi beban berat yang sulit ditanggung.

Sebelumnya, Hari dan Imzakiyah telah dua kali merasakan manfaat Program JKN untuk proses persalinan. Anak pertama mereka lahir pada tahun 2020 di rumah sakit karena mengalami ketuban pecah dini (KPD). Seluruh biaya persalinan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan tanpa kendala.

Pada awal 2024, Imzakiyah kembali melahirkan anak kedua mereka. Namun, kali ini mereka sempat mengalami masalah karena status kepesertaan BPJS Kesehatan tidak aktif saat tiba di rumah sakit. Untungnya, berkat kebijakan Universal Health Coverage (UHC) yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan, pihak rumah sakit dengan cepat membantu mengaktifkan kembali kepesertaan mereka.

“Saya sempat panik saat mengetahui BPJS istri saya tidak aktif. Namun, pihak rumah sakit segera membantu, sehingga kami bisa menggunakan BPJS tanpa kendala. Seluruh biaya persalinan kembali ditanggung sepenuhnya, memberi ketenangan bagi keluarga kami,” kenang Hari.

Sebagai penjual cilok keliling, Hari sangat bergantung pada Program JKN untuk mendapatkan layanan kesehatan. Tanpa adanya BPJS Kesehatan, ia mengaku tidak akan sanggup menanggung biaya kesehatan keluarganya, terutama dalam situasi darurat.

“Tanpa BPJS, saya tidak tahu bagaimana kami bisa membayar biaya rumah sakit. Program ini sangat membantu keluarga seperti kami, memungkinkan kami mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus khawatir dengan biaya,” ujarnya.

Hari mengapresiasi program UHC di Kabupaten Pekalongan, yang menurutnya sangat bermanfaat bagi masyarakat kecil. Ia juga berharap Program JKN terus berkembang dan semakin meningkatkan kualitas pelayanan.

“Dengan adanya UHC, kami merasa lebih tenang karena layanan kesehatan selalu siap kapan pun dibutuhkan. JKN sudah menjadi andalan bagi kami. Berkat program ini, saya tidak lagi khawatir dengan biaya rumah sakit, baik untuk persalinan maupun pengobatan anak-anak,” tuturnya.

Hari juga mengajak masyarakat untuk memastikan kepesertaan mereka dalam Program JKN agar dapat merasakan manfaatnya. Menurutnya, program ini memberikan harapan baru bagi masyarakat menengah ke bawah, menunjukkan bahwa kesehatan tidak lagi perlu dikorbankan hanya karena keterbatasan biaya.

“Kami sangat terbantu dengan adanya Program JKN, dan saya berharap ke depannya pelayanan kesehatan semakin baik serta mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat. Semoga semakin banyak orang yang bisa merasakan manfaatnya seperti kami, dan program ini terus berjalan untuk membantu masyarakat menengah ke bawah,” pungkasnya. (ns)

Tag :

BACA JUGA :

IMG-20250614-WA0001
AC Korslet, Dua Kamar Rumah di Kesesi Ludes Terbakar
WhatsApp Image 2025-06-13 at 13.53
Tertib Adminduk Sejak Dini, Disdukcapil dan Kemenag Pekalongan Luncurkan Program “Pandu Ceria”
WhatsApp Image 2025-06-13 at 12.35
Kades Kesesi Korupsi Rp. 950 Juta, Bupati Fadia: “Itu Bukan Warisan Nenek Moyang, Kembalikan!”
WhatsApp Image 2025-06-13 at 11.59
Warga Notogiwang Laporkan Dugaan Penyelewengan Bansos, DPRD Minta Inspektorat Segera Turun

TERKINI

IMG-20250614-WA0001
AC Korslet, Dua Kamar Rumah di Kesesi Ludes Terbakar
KAJEN – Sebuah rumah warga di Dukuh Glagah Lembut RT 01 RW 01, Desa Kalimade, à Kesesi, Kabupaten Pekalongan, dilalap si jago merah akibat korsleting pada perangkat AC. Kebakaran terjadi pada Jumat siang,...
WhatsApp Image 2025-06-13 at 13.53
Tertib Adminduk Sejak Dini, Disdukcapil dan Kemenag Pekalongan Luncurkan Program “Pandu Ceria”
KAJEN – Upaya menertibkan administrasi kependudukan sejak usia dini terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Kali ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pekalongan...
WhatsApp Image 2025-06-13 at 12.35
Kades Kesesi Korupsi Rp. 950 Juta, Bupati Fadia: “Itu Bukan Warisan Nenek Moyang, Kembalikan!”
KAJEN – Kasus dugaan korupsi Dana Desa kembali mencoreng citra pemerintahan tingkat desa di Kabupaten Pekalongan. Kali ini, Kepala Desa Kesesi berinisial “JI” resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Tim...
WhatsApp Image 2025-06-13 at 11.59
Warga Notogiwang Laporkan Dugaan Penyelewengan Bansos, DPRD Minta Inspektorat Segera Turun
KAJEN – Puluhan warga dari Desa Notogiwang, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, mendatangi Mapolres Pekalongan untuk melaporkan dugaan hilangnya dana bantuan sosial (bansos) milik mereka secara...
WhatsApp Image 2025-06-13 at 11.35
Kades Kesesi Tersandung Korupsi, Ruben : Jadi Pembelajaran bagi Seluruh Kades
KAJEN – Kasus dugaan korupsi Dana Desa kembali mencoreng dunia pemerintahan tingkat desa di Kabupaten Pekalongan. Kali ini, Kepala Desa Kesesi berinisial “JI” resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Tim...
Muat Lebih
[adinserter block="4"]

POPULER

WhatsApp Image 2025-06-13 at 11.59
Warga Notogiwang Laporkan Dugaan Penyelewengan Bansos, DPRD Minta Inspektorat Segera Turun
WhatsApp Image 2025-06-13 at 11.35
Kades Kesesi Tersandung Korupsi, Ruben : Jadi Pembelajaran bagi Seluruh Kades
IMG-20250612-WA0005
BAM Cup 1 2025 Resmi Dibuka: Ajang Pencarian Bakat Sepakbola di Kota Santri
WhatsApp Image 2025-06-12 at 14.13
Bupati Fadia Sepakati Dua Perda Strategis: Tertibkan Reklame dan Dongkrak Usaha Mikro
WhatsApp Image 2025-06-12 at 13.30
Aplikasi Kartu AK1 Disnaker Pekalongan Diretas Situs Judi Online, Pelayanan Tetap Berjalan
WhatsApp Image 2025-06-12 at 11.52
Imigrasi Pemalang Hadiri Forum Konsultasi Publik Mall Pelayanan Publik Kabupaten Pekalongan
WhatsApp Image 2025-06-11 at 11.30
Harunya Pertemuan Kembali: WNA Asal Belanda Temukan Ibu Kandung di Pekalongan Setelah 42 Tahun Terpisah
WhatsApp Image 2025-06-10 at 18.26
Kades Kesesi Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Rp. 956 Juta, Ditahan Kejari Pekalongan