Advertise

KABAR RASIKA

Ganjar Telah Tanam 101 Juta Pohon Sejak Periode Pertama Untuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Di Jateng

Ganjar Telah Tanam 101 Juta Pohon Sejak Periode Pertama Untuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Di Jateng

Ganjar Telah Tanam 101 Juta Pohon Sejak Periode Pertama Untuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Di Jateng

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memimpin gerakan menanam pohon di wilayah Banyumas, belum lama ini.

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo telah berupaya melakukan rehabilitasi hutan dan lahan guna menjaga lingkungan. Sejak periode pertama di tahun 2014 hingga saat ini, telah ada sebanyak 101 juta batang pohon ditanam untuk reboisasi dan penghijauan di Jawa Tengah.

Kabid Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Soegiharto menuturkan bahwa dari awal menjabat, Ganjar memang sudah memiliki visi misi untuk mencintai lingkungan. Yakni menekankan betapa pentingnya upaya pemulihan lingkungan.

“Selama periode Pak Ganjar sebenarnya beliau sangat menekankan bahwa aspek upaya pemulihan lingkungan ini sangat penting, salah satu visi beliau cintai lingkungan. Selama delapan tahun ini sudah ada sebanyak seratus juta batang pohon yang ditanam untuk penghijauan dan reboisasi,” ujarnya, Selasa (26/7/2022).

Gerakan tanam pohon tersebut, lanjutnya, dilakukan Ganjar secara masif. Beberapa tahun belakangan, politisi berambut putih itu tak segan turun ke bawah untuk mengajak masyarakat aktif menanam pohon.

“Kayaknya gerakan Pak Gubernur sangat masif dalam beberapa tahun terakhir turun ke bawah untuk mengajari kita menanam. Beliau tidak mau hanya seremonial. Saat ini, konteks kesadaran masyarakat sangat tinggi (menanam pohon),”  lanjutnya.

Selain itu, Ganjar juga mampu menggandeng sejumlah pihak untuk turut serta dalam upaya pelestarian alam. Seperti Pemerintah Pusat, BUMN, CSR dan komunitas-komunitas pecinta alam.

“Iya, ini bersinergi dengan Pemerintah Pusat, BUMN dan lainnya saling bergandengan tangan. Karena memang ini tanggung jawab bersama,” paparnya.

Secara teknis, Soegiharto menerangkan, 101 juta pohon yang ditanam tersebut beragam jenis, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lahannya. Untuk rehabilitasi hutan dan lahan produktif dipilih pohon seperti sengon, jati, mahoni, pinus, damar, jabon, suren, kayu putih, dan lainnya.

“Kalau untuk pelestarian dan sahabat air kita pilih pohon gayam, aren, beringin, bulu, mangrove, ketapang, kepoh, dan lainnya,”  ungkapnya.

Dari upaya yang dilakukan tersebut mampu mengurangi jumlah lahan kritis yang ada di Jawa Tengah. Tercatat di tahun 2013 lahan kritis di Jawa Tengah mencapai 634.598 hektare. Dalam kurun waktu 8 tahun, telah diupayakan rehabilitasi hutan dan lahan seluas 251.037 hektare. Pada tahun 2018 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah merilis data lahan kritis di Jawa Tengah tinggal 375.733 hektare.

“Secara umum di Jateng di kurun waktu 2014-2021, kita sudah menangani sekitar 39,5 persen dari luas lahan kritis yang tercatat di 2013. Itu di eranya Pak Ganjar di periode satu dan dua,”  ungkapnya.

Selain rehabilitasi lahan dan hutan, pihaknya juga berupaya melakukan perlindungan dan pengelolaan pada kawasan bernilai ekosistem untuk perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman hayati dan pemanfaatan secara lestari.

“Pada 2014 dilakukan percepatan pembangunan kawasan pelestari Alam Taman Hutan Raya K.P.A.A Mangkunegara I yang berada di kawasan lereng Lawu, dan di tahun 2015 launching Kebun Raya Baturaden sebagai salah satu kawasan konservasi khusus untuk pengawetan tumbuhan,” imbuhnya.

Ditambahkannya, konsep pengelolaan kawasan yang memadukan kepentingan konservasi keanekaragaman hayati, pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan dukungan logistik telah diakui Unesco pada Oktober 2020. Yakni pengelolaan Cagar Biosfer Karimunjawa Jepara Muria dan Merapi Merbabu dan Menoreh.

“Untuk saat ini sedang menyiapkan pembentukan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) baru, antara lain KEE Hutan Petungkriono, Gunung Ungaran, Mangrove Cilacap, dan kawasan yang memiliki fungsi perlindungan dan nilai konservasi tinggi seperti Gunung Slamet, Gunung Muria, Gunung Prahu, Gunung Bismo dan lainnya,” tandasnya.

Dalam data Dinas LHK Provinsi Jawa Tengah, luas kawasan hutan negara di Jawa Tengah pada tahuan 2021 seluas 649.848,59 hektare. Hutan negara terdiri dari hutan konservasi seluas sekitar 15.329,48 hektare, hutan lindung sekitar 83.705,94 hektare, dan hutan produksi seluas sekitar 550.813,17 hektare. Sedangkan hutan milik rakyat diperkirakan seluas 640.393,88 hektare.

Tag :

BACA JUGA :

WhatsApp Image 2025-12-02 at 09.01
Istri Jenderal Bongkar Aliran Dana Miliaran di Sidang Tipikor
WhatsApp Image 2025-12-01 at 22.24
Detik Penentu Hidup: RSUD Kraton Tekankan Kecepatan & Ketepatan dalam Penanganan Stroke Akut
WhatsApp Image 2025-11-30 at 20.53
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi Kesesi
WhatsApp Image 2025-11-29 at 07.11
Jebakan Benang Jahit Bikin Residivis Terkapar: Aksi Curanmor di Ketitang Kidul Buyar Seketika

TERKINI

WhatsApp Image 2025-12-02 at 09.01
Istri Jenderal Bongkar Aliran Dana Miliaran di Sidang Tipikor
SEMARANG – Sidang lanjutan perkara dugaan korupsi BUMD Cilacap kembali menyita perhatian publik setelah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang menghadirkan lima saksi kunci, Senin (1/12/2025)....
WhatsApp Image 2025-12-01 at 22.24
Detik Penentu Hidup: RSUD Kraton Tekankan Kecepatan & Ketepatan dalam Penanganan Stroke Akut
KAJEN – Direktur RSUD Kraton, dr. Henny Rosita, menegaskan bahwa nasib seorang pasien stroke kerap ditentukan dalam hitungan menit. Kecepatan dan ketepatan terapi, terutama trombolisis, menjadi dua pilar...
WhatsApp Image 2025-11-30 at 20.53
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi Kesesi
KAJEN – Suasana tenang di persawahan Desa Kesesi mendadak pecah oleh teriakan warga. Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terlentang di saluran irigasi, Minggu (30/11/2025) siang....
WhatsApp Image 2025-11-29 at 07.11
Jebakan Benang Jahit Bikin Residivis Terkapar: Aksi Curanmor di Ketitang Kidul Buyar Seketika
KAJEN – Aksi pencurian dengan pemberatan kembali mengetuk pintu Kabupaten Pekalongan, namun kali ini bukan pelaku yang unggul—melainkan kecerdikan korban. Seorang residivis curanmor berinisial T (57),...
WhatsApp Image 2025-11-28 at 21.46
DPRD Pekalongan Sahkan Propemperda & APBD 2026: 10 Regulasi Baru, Defisit Rp100,8 Miliar, dan Catatan Kritis Fraksi
KAJEN – DPRD Kabupaten Pekalongan resmi mengetuk palu penetapan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun Anggaran 2026 serta menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD 2026 dalam...
Muat Lebih

POPULER

WhatsApp Image 2025-11-28 at 14.26
Kantor Imigrasi Pemalang Turut Berpartisipasi Dalam Pekan Batik Nusantara 2025
IMG-20250602-WA0015
Safujiyanto Terpilih Jadi Ketua Asosiasi BUMDes Kabupaten Pekalongan
WhatsApp Image 2025-11-26 at 19.00
Bawaslu Beri Alarm Keras Pemilu di Kabupaten Pekalongan