KAJEN – Pilkada 2024 di Kabupaten Pekalongan dinilai banyak pihak cukup menarik. Diantaranya mitos paslon harus berpasangan laki-laki dan perempuan serta jabatan bupati hanya satu periode atau tidak menjabat dua kali berturut-turut. Namun nampaknya di pemilihan bupati dan wakil bupati Pekalongan 2024 hal itu tidak berlaku. Terbukti Fadia Arafiq yang telah menjabat 3.5 tahun di periode sebelumnya, ditahun ini Fadia kembali terpilih menjadi orang nomor satu di Kota Santri pada gelaran Pilkada 27 November 2024. Walaupun kemenangan Fadia – Sukirman baru sebatas angka dari data hitung cepat yang dilakukan oleh PKB Kabupaten Pekalongan pada Rabu (27/11/2024) lalu.
Deklarasi kemenangan paslon 01 pun sudah terlihat sejak pukul 19:00 manakala perhitungan manual dari tiap saksi TPS masuk ke bagian hitung cepat manual. Suara Fadia – Sukirman kala itu sudah menang dengan selisih angka diatas 50.000 suara. Dan pada akhirnya hitung cepat mengeluarkan data paslon Beriman menang 56.24%, lebih unggul dari paslon 02 yang memperoleh 43.76% suara. Bahkan selisih suara antara paslon 01 dan 02 sebanyak 67.957 suara.
Dalam deklarasi kemenangan, Fadia Arafiq merasa puas dengan hasil sementara yang mengungguli paslon Wonge Dewe. Dan dirinya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim pemenangan, relawan dan masyarakat Kabupaten Pekalongan yang telah memberikan amanah kepada dirinya.
“Dengan kuasa Allah kita bisa pecahkan mitos untuk memimpin dua periode,” kata Calon Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq.
Selain memecahkan mitos dua kali periode, Fadia juga berhasil memecahkan nomor urut. Yang mana dari periode sebelumnya, nomor 01 selalu kalah.
“Yang dulunya nomor urut 01 kalah, sekarang juga terpecahkan bisa menang,” imbuhnya.
Sedangkan Mitos periode sebelumnya, Paslon yang didukung Partai Amanat Nasional (PAN) selalu kalah, di Pilkada 2024 ini perolehan suara juga unggul dan hanya kalah di lima kecamatan dan 19 kecamatan yaitu Karanganyar, Lebakbarang, Petungkriyono, Buaran dan Kajen. (GUS)