Pekalongan – Layliyah (33) tidak menyangka bahwa anaknya, Muhammad Hikam Attaqi (2), bisa dirawat menggunakan BPJS Kesehatan, mengingat status keanggotaannya yang tidak aktif. Namun, harapan dan kebahagiaan datang melalui bantuan dari RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan yang membantu mengaktifkan kartu BPJS-nya. Hal ini dikarenakan Kabupaten Pekalongan yang sudah meluncurkan Universal Health Coverage (UHC). Hari itu, kartu BPJS yang sebelumnya tidak aktif akhirnya dapat digunakan, membawa angin segar bagi keluarga Layliyah, Selasa (5/3).
“Saya tidak menyangka kartu BPJS Kesehatan anak saya bisa aktif kembali. Awalnya, saya hendak menggunakan pelayanan umum karena kartu BPJS anak saya sudah tidak aktif. Namun, berkat bantuan dari pihak RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, akhirnya kartu BPJS anak saya kembali aktif, sehingga perawatan anak saya dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ungkap Layliyah dengan senang.
Keseharian Layliyah sebagai seorang ibu rumah tangga, yang terkadang juga membantu suaminya dalam pekerjaannya sebagai penjahit. Dengan adanya perawatan anaknya yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan, beban biaya yang harus ditanggung oleh Layliyah menjadi berkurang, menunjukkan manfaat UHC yang nyata baginya.
“Saya hanya seorang ibu rumah tangga, sementara suami saya adalah seorang penjahit yang kadang-kadang saya juga membantunya. Dengan adanya kartu BPJS Kesehatan yang langsung aktif untuk anak saya karena program UHC di Kabupaten Pekalongan, ini sangat berarti bagi kami. Ini membantu meringankan beban biaya kami,” ungkap Layliyah dengan penuh syukur.
Layliyah mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit yang telah membantu dalam proses administratif dengan mudah dan cepat. Dia merasa terbantu dengan kemudahan tersebut dalam mengurus segala administrasi yang diperlukan untuk mendapatkan akses perawatan kesehatan. Layliyah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim rumah sakit yang telah memberikan bantuan tersebut dengan ramah dan efisien.
“Saya sangat berterima kasih kepada RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan yang tidak hanya memberikan perawatan medis yang baik. Tetapi juga membantu dalam proses administratif, dengan hanya menunjukkan identitas saja langsung dilayani dengan sigap. Saya merasa sangat terbantu dengan keramahan dan kerja keras tim di rumah sakit yang telah memberikan pelayanan yang luar biasa,” tambah Layliyah dengan rasa terima kasih.
Meskipun terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kelas 3, ia tetap mendapat perlakuan istimewa dengan ditempatkan di ruang kelas 1 karena kelas 3 telah penuh. Ia sangat bersyukur atas pelayanan terbaik yang diterimanya meskipun sebagai peserta BPJS Kesehatan. Pengalamannya menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat dinikmati oleh semua kalangan, tanpa terkecuali, meskipun memiliki status kepesertaan yang berbeda.
“Saya sangat bersyukur, meskipun saya terdaftar sebagai PBI kelas 3, tapi saya ditempatkan di kelas 1 karena kelas 3 masih penuh. Pelayanan yang diberikan sangat baik dan tidak ada perbedaan perlakuan antara saya dengan pasien lainnya,” ungkap Layliyah dengan senyum bahagia.
Layliyah juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah menanggung biaya perawatan anaknya. Selain itu, ia juga merasa sangat bersyukur atas adanya program UHC di Kabupaten Pekalongan yang telah memberikan manfaat besar bagi keluarganya. Keberadaan program UHC tersebut memberikan akses yang lebih mudah dan merata terhadap layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan pemerintah Kabupaten Pekalongan atas program UHC, sehingga kartu BPJS anak saya langsung aktif. Ini sangat berarti bagi kami karena semua biaya perawatan anak kami ditanggung. Saya merasa lega karena sudah tidak ada beban biaya lagi,” pungkasnya dengan perasaaan lega. (ns)