Untuk meningkatkan kualitas dan mutu layanan kepada masyarakat, RSUD Bendan Kota Pekalongan meluncurkan tiga inovasi, yakni Sistem Informasi Kerja Sama Rumah Sakit (Sisarasa), Jembatan Pembayaran Online (Jempol) dan Ora Usah Antre Tunggu Obat (Ratri Tobat). Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid menekankan inovasi-inovasi ini tidak hanya sekadar tambahan fasilitas, tetapi harus menjadi bagian integral dari layanan rumah sakit untuk memberikan manfaat nyata kepada pasien dan masyarakat.
“Inovasi ini menjadi bukti komitmen jajaran RSUD Bendan dalam memberikan layanan terbaik kepada Masyarakat. Untuk itu, inovasi-inovasi ini harus betul-betul dimaksimalkan pemanfaatannya,” katanya, Senin (14/08).
Dia menjelaskan, hadirnya tiga inovasi RSUD Bendan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan kepada masyarakat. Dirinya meyakini bahwa jajaran RSUD Bendan dapat terus berinovasi memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Dia berpesan agar tidak cepat berpuas diri, namun terus diikuti dengan semangat inovasi memenuhi kebutuhan pasien disesuaikan dengan kondisi Masyarakat di sektor kesehatan.
“Alhamdulillah beberapa inovasi yang diinisiasi RSUD Bendan juga sudah ada yang masuk dalam finalis 99 top inovasi pelayanan publik se-Indonesia yakni Bendan emergency mobile penanganan intensif kegawatdaruratan gratis terintegrasi Bendan Mobile atau akronim dari BEMBI NAIK SI BEMO, peresmian klinik untuk cuci darah, dan sebagainya. Semoga, semua inovasi ini bisa memberikan pelayanan terbaik dan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di RSUD Bendan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Umum RSUD Bendan, Dwi Heri Wibawa mengatakan, tiga inovasi baru ini merupakan inovasi pengelolaan kerja sama RSUD Bendan yang semula masih manual menjadi tersistem secara digitalisasi yang terintegrasi dengan website RSUD Bendan yaitu efektif, efisien, dan notifikasi.
“Tercetus tiga layanan baru ini dilatarbelakangi karena permasalahan pelayanan yang dirasa oleh masyarakat masih membutuhkan waktu yang lama, serta sarana dan prasarana yang masih manual,” katanya.
Aplikasi Sisarasa ini merupakan inovasi pengelolaan kerja sama di RSUD Bendan yang semula masih manual menjadi tersistem secara digital yang terintegrasi dengan website RSUD Bendan, sehingga jauh lebih efektif dan efisien. Bahkan sudah dilengkapi dengan adanya notifikasi sebagai pengingat saat menjelang berakhirnya perjanjian kerja sama dengan RSUD Bendan.
Kemudian, ada layanan JEMbatan Pembayaran OnLine (JEMPOL), yakni integrasi sistem pembayaran perbankan berbasis QRIS dengan sistem keuangan RSUD Bendan. Aplikasi ini sangat praktis, mudah, dan cepat untuk memberikan pelayanan kepada pasien. Bahkan, laporan keuangan otomatis tersusun dan terekonsiliasi dengan perbankan.
Inovasi ketiga adalah Ratri Tobat, inovasi yang memberikan kemudahan bagi pasien untuk memilih antrean obat ditunggu, antrean obat ditinggal, atau antrean obat diantar melalui Anjungan Antrean Farmasi di RSUD Bendan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu memberikan apreasiasi atas peluncuran inovasi-inovasi yang dilakukan RSUD Bendan. Inovasi ini diyakini mampu meningkatkan kualitas dan mutu layanan kepada pasien termasuk peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah inovatif yang diambil oleh RSUD Bendan. Ini sejalan dengan fokus utama kami di tahun 2023 untuk meningkatkan kualitas dan mutu layanan dalam penyelenggaraan Program JKN,” ujar Cici sapaan akrabnya.
Ia tidak hanya menyatakan apresiasinya terhadap upaya RSUD Bendan, tetapi juga menggambarkan pentingnya kolaborasi seperti ini dalam memajukan layanan kesehatan secara menyeluruh.
“Inovasi yang diluncurkan oleh RSUD Bendan bukan hanya sebagai bentuk perubahan internal, tetapi juga sebagai upaya nyata untuk memberikan manfaat langsung kepada para JKN,” sambung Cici.
Dia berharap, akan semakin banyak rumah sakit dan lembaga kesehatan lainnya yang mengikuti jejak RSUD Bendan dalam menciptakan solusi inovatif. Hal ini penting agar Masyarakat dan pasien merasakan kenyamanan dalam mengakses layanan kesehatan, terutama di Kota Pekalongan.
“Kami berharap kolaborasi semacam ini akan semakin meluas, dan kita semua dapat bekerja bersama-sama untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tutupnya