KAJEN – Guna mengantisipasi terjadinya bencana alam, TNI, Polri, dan Pemkab Pekalongan serta stakeholder lainnya berkolaborasi dengan menggelar apel kesiapan bencana alam di halaman Mapolres Pekalongan, Senin (9/12).
Apel kesiapan bencana dipimpin Kapolres Pekalongan, AKBP Dono Prakoso Widamanto dan Dandim Pekalongan, Letkol Rizki Aditia. Kemudian juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir dan jajaran Pemkab setempat. Ikut juga sebagai peserta apel dari PMI, BPPD, Dinas Perhubungan, ORARI, dan lainnya.
Kapolres Pekalongan menjelaskan, upaya antisipasi terhadap bencana alam ada beberapa tahap. Di antaranya melakukan sosialisasi dan edukai ke masyarakat yang berada di lokasi bencana agar selalu waspada. Kemudian mempersiapkan personel serta sarana dan prasarana ketika terjadi musibah, baik tanah longsor, angin puting beliung, banjir, dan lainnya.
”Dengan apel ini menunjukkan Pemkab, TNI dan Polri sudah siaga dalam menangani bencana alam,” katanya.
Selanjutnya Doni Prakoso menjelaskan, kerawanan bencana diperkirakan terjadi pada bulan Februari. Ada beberapa daerah yang dipetakan rawan terjadinya bencana seperti Paninggaran, Lebakbarang, Petungkriyon, Kandangserang, dan lainnya. Meski terdekteksi rawan bencana, dia berharap musibah ini tidak akan terjadi.
Mengenai persiapan yang dilakukan, Kapolres Pekalongan mengatakan menyiapkan sebanyak 100 personel. Kemudian menyiapkan sejumlah peralatan seperti kendaraan khusus, mobil ambulans, perahu karet, gergaji mesin, dan lainnya.
Dandim Pekalongan, Letkol Rizki Aditia menambahkan, mengingat sejumlah daerah di Kota Santri rawan bencana alam, maka masyarakat supaya berhati hati. Ketika terjadi hujan lebat, khususnya mereka yang berada di sekitar lereng gunung, harus selalu waspada. Masyarakat di daerah pesisir seperrti Wonokerto, Wiradesa, dan sekitarnya juga harus selalu waspada karena daerahnya sering terkena banjir.
”Dari Kodim Pekalongan juga menyiapkan 100 personel dan selama 24 jam siaga apabila terjadi bencana,” kata dia.
Sedangkan Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir menegaskan pihaknya sangat mendukung kegiatan ini. Dukungan yang diberikan yakni menyiapkan anggaran khusus jika sewaktu waktu bencana alam terjadi di wilayah kerjanya. Bahkan pemerintah daerah Kota Santri bakal menambah beberapa peralatan untuk membantu evakuasi bencana seperti gergaji, perahun dan bigo atau kendaraan pengeruk.
”Mudah mudahan tahun depan bisa dipenuhi semua peralatan yang dibutuhkan ini,” katanya.