[adinserter name="Block 1"]

Advertise

KABAR RASIKA

TNI All Out Dalam Pencarian Korban Di Petungkriyono

TNI All Out Dalam Pencarian Korban Di Petungkriyono

TNI All Out Dalam Pencarian Korban Di Petungkriyono

TNI dari Kodim 0710 Pekalongan ikut bergerak dalam pencarian korban tanah longsor di Petungkriyono (dok. Pendim 0710 Pekalongan)

PETUNGKRIYONO – Korban tewas bencana longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, terus bertambah. Sehingga hari ini ada 22 korban tewas tertimbun longsor di Desa Kasimpar.

Tim gabungan menemukan satu korban tewas, Kamis (23/1/2025) siang, tim kembali menemukan satu orang korban tewas tertimbun longsor. Korban tewas yang ditemukan pada Kamis kemarin adalah Diyatno (42), warga Desa Gumelem.

Korban Ta’adi (34), warga Dukuh Wonodadi, Desa Songgodadi, Kecamatan Petungkriyono, ditemukan oleh tim SAR gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan, pada Rabu petang, sebelum tim mengakhiri upaya pencarian untuk hari itu.

Dandim Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya, Kamis (23/1/2025) siang, mengatakan, hingga pukul 12.00 WIB, tim gabungan berhasil menemukan satu korban lagi. Korban ditemukan di timbunan longsor di rumah Sekdes Kasimpar.

“Posisinya sudah di bawah sana, sudah di persawahan. Kemungkinan alirannya dari rumah Pak Carik di atas sana, turun, kemudian ditemukan di ujung sana, di persawahan,” terang Letkol Inf Rizky.

“Mudah-mudahan di sini ada kemungkinan tapi belum diketahui juga. Masih dibongkar di bawah reruntuhan tembok atau lantai atas sehingga agak keras, kita gunakan alat jepit, gergaji mesin dan sebagainya, semoga membuahkan hasil,” lanjut dia.

Menurutnya, sudah ada tiga alat berat berada di Petungkriyono untuk membuka akses transportasi masyarakat agar tidak terisolasi. Agar masyarakar Dukuh Kasimpar bisa beraktivitas, seperti ke pasar, paling tidak untuk membeli bahan makanan.

Ditambahkan, proses pencarian korban longsor akan terus berlanjut selama tidak turun hujan di Petungkriyono. “Ini kabut sudah mulai turun, tapi masih bisa ditolerir. Selama tidak hujan, pencarian dilanjut. Kemarin saja sampai jam 6,” imbuhnya.

Dandim Pekalongan kembali menceritakan kronologis bencana alam di Desa Kasimpar tersebut. Dikatakan, pada Senin (20/1/2025) sore, Petungkriyono diguyur hujan.

Sejumlah warga lakukan aktivitas di Alo Cafe. Para pengguna jalan yang sore itu melintas wilayah itu pun berteduh di kafe itu. Sebab, di daerah atasnya ada longsor yang menimbun rumah Kodir.

“Selain ada aktivitas biasa di kafe Alo, masyarakat yang melintas kawasan ini mendengar di atas ada longsor. Yang di rumah pertama, yang ada korban tiga orang, ada anaknya itu, sehingga mereka berteduh di rumah Pak Carik,” terang dia.

Pada saat itulah, longsor turun menyapu rumah Sekdes Kasimpar dan Alo Cafe. “Jadi sebenarnya yang di sini rumah penduduk hanya dua, rumah Pak Carik dan pendeta. Di rumah Pak Carik ini kebetulan banyak orang berteduh. Kalau menurut saksi mata di dalam ada sekitar 20 orang. Mudah-mudahan tidak bertambah lah dari 39 orang ini,” harapnya.

Sumber : Pendim 0710 Pekalongan

Tag :

BACA JUGA :

IMG-20250530-WA0002
KPU Kabupaten Pekalongan Serahkan Penghargaan kepada Dinas Kesehatan atas Dukungan Sukseskan Pilkada 2024
WhatsApp Image 2025-05-29 at 09.54
Truk-Truk Besar Masih Membandel Lewati Pantura, Warga Geram: “Ini Soal Nyawa, Bukan Logistik!”
bpjsssfhjkik
Konsisten Memberi Edukasi, Kader JKN Supeni Berhasil Bangkitkan Kesadaran Peserta yang Menunggak
kopdes1-1
Notaris di Kabupaten Pekalongan Siap Gratiskan Akta Koperasi Merah Putih, Respons Kebijakan Bank Plat Merah yang Dinilai Menyimpang

TERKINI

IMG-20250530-WA0002
KPU Kabupaten Pekalongan Serahkan Penghargaan kepada Dinas Kesehatan atas Dukungan Sukseskan Pilkada 2024
KAJEN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pekalongan menyerahkan Piagam Penghargaan dan Ucapan Terima Kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan atas dukungan dan kerja sama dalam menyukseskan...
WhatsApp Image 2025-05-29 at 09.54
Truk-Truk Besar Masih Membandel Lewati Pantura, Warga Geram: “Ini Soal Nyawa, Bukan Logistik!”
PEKALONGAN – Meski larangan melintas bagi truk-truk besar di jalur Pantura telah diberlakukan sejak awal Mei 2025, kenyataannya kendaraan-kendaraan berat masih terlihat bebas melaju di ruas jalan antara...
bpjsssfhjkik
Konsisten Memberi Edukasi, Kader JKN Supeni Berhasil Bangkitkan Kesadaran Peserta yang Menunggak
Sosok bersahaja itu tampak menyeka air mata haru di sudut matanya. Supeni (51), Kader JKN-KIS paling senior di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, mendatangi salah satu kader binaannya di Kelurahan...
kopdes1-1
Notaris di Kabupaten Pekalongan Siap Gratiskan Akta Koperasi Merah Putih, Respons Kebijakan Bank Plat Merah yang Dinilai Menyimpang
KAJEN — Kebijakan salah satu bank plat merah terkait pembiayaan akta pendirian koperasi Merah Putih menuai polemik di kalangan notaris Kabupaten Pekalongan. Kebijakan tersebut dianggap bertentangan dengan...
WhatsApp Image 2025-05-27 at 15.24
Polemik Surat Bank Jateng Cabang Kajen : Notaris Wajib Ikuti Aturan Main Bank Jateng Untuk Terbitkan Akta Koperasi
KAJEN – Bank Jateng Cabang Kajen, Kabupaten Pekalongan, mengeluarkan surat yang mewajibkan seluruh notaris yang akan menerbitkan akta Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Koperasi Kelurahan Merah Putih...
Muat Lebih
[adinserter block="4"]

POPULER

WhatsApp Image 2025-05-23 at 08.51
Suami Grebeg Istri Sah di Kamar Kosan Bersama Pria Lain
IMG-20250530-WA0002
KPU Kabupaten Pekalongan Serahkan Penghargaan kepada Dinas Kesehatan atas Dukungan Sukseskan Pilkada 2024
bpjskeskejari
BPJS Kesehatan dan Kejari Kota Pekalongan Kembali Jalin Kerja Sama Hukum dan Tata Usaha Negara
Tradisi Memandikan Pusaka Keris ( Penjamas Pusaka ): Menjaga Keawetan Warisan Budaya Jawa. Setiap bulan Sura, tradisi memandikan benda pusaka seperti keris atau tombak menjadi momen istimewa bagi para kolektor. Mas Edi Riyanto, seorang pemerhati benda pusaka dan penjamas keris dari Legok Kalong Karangnyar, telah menekuni bidang pusaka ini sejak puluhan tahun lalu.
Penjamas Pusaka, Kemampuan Spesifik Yang Makin Langka
IMG-20250503-WA0007
Dugaan Pungli Mandi Bayi di RSUD Kraton Pekalongan, Pasien Bingung dan Kaget