SEMARANG – Euforia Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jateng 2022 telah usai, ajang ini merupakan penjaringan atlet berprestasi menuju Popwil dan Popnas. Kota Surakarta menjadi juara umum pada event olahraga yang diikuti 3.333 atlet se-Jateng ini.
Kabid Keolahragaan Disporapar Jateng Aria Chandra Destianto mengatakan, Popda 2022 menjadi pengobat rindu, saat event olahraga banyak ditunda karena badai Covid-19.
“Popda ini harapannya bisa menelurkan bibit atlet potensial, karena kita tahu dua tahun tidak ada pelaksanaan. Euforianya luar biasa kemarin, kita menemukan beberapa bibit atlet potensial. Harapannya di Popwil dan Popnas bisa jadi juara, yang terdekat Popwil, kemudian Popnas 2023. ” ungkapnya, Rabu (20/7/2022).
Pihaknya mengatakan telah melakukan pemetaan atlet-atlet berbakat pada ajang ini. Akan tetapi, hal itu masih akan dievaluasi bersama pengurus cabang olah raga, baik di provinsi ataupun di kota / kabupaten.
Aria menyebut, beberapa atlet potensial berasal dari olahraga unggulan Jateng. Di antaranya voli, renang, wushu dan taekwondo.
Terkait Kota Surakarta yang menjadi juara umum pada Popda 2022, Aria mengapresiasi hal tersebut. Selain itu, prestasi Solo juga bisa dijadikan tolok ukur pembinaan olahraga bagi kabupaten atau kota lain di Jateng.
“Pembinaan di Surakarta pesat, dari kabupaten kota merekrut di beberapa kota ada PPLOD (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Daerah) ada SKO (Sekolah Khusus Olahraga) juga di Solo juga, bisa menjadi tolok ukur pembinaan cukup berhasil,” urainya.
Terkait evaluasi di Popda Jateng 2022, Aria menyebut ada beberapa hal. Di antaranya ada atlet dari beberapa daerah yang tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Namun, hal itu menurut Aria sudah teratasi dan tidak mengganggu jalannya sportifitas ajang tersebut.
Adapun perolehan akhir medali, Kota Surakarta menjadi yang teratas dengan mengumpulkan 29 emas, 31 perak dan 25 perunggu. Tempat kedua diduduki Kota Semarang dengan 24 emas, 21 perak dan 30 perunggu. Kota Salatiga menempati posisi ke tiga dengan 11 emas, 9 perak dan 14 perunggu.
“Juara satu Surakarta, kemudian Kota Semarang dan Kota Salatiga. Salatiga juga cetak atlet banyak terutama di atletik. Kita ingin cari bibit unggulan untuk event nasional dan internasional, ini tolok ukur, jadi evaluasi dan bahan masukan pelaksanaan ke depan terutama untuk pencarian bibit atlet unggulan,” pungkas Aria.