KAJEN – Pasca terjadinya aksi unjuk rasa berujung kerusuhan di Kota Pekalongan, jajaran Forkopimda bersama elemen masyarakat Kabupaten Pekalongan menggelar rapat koordinasi, Sabtu (30/8/2025) sore, di Lobby Polres Pekalongan.
Rapat yang berlangsung pukul 16.30 hingga 18.30 WIB itu dihadiri sekitar 30 orang, termasuk Bupati Pekalongan Dr. Hj. Fadia Arafiq, S.E., M.M., Wakil Bupati H. Sukirman, Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C. Yusuf, jajaran TNI, Ketua DPRD, tokoh agama dari NU dan Muhammadiyah, perwakilan UIN Gusdur, serta sejumlah ormas besar di Kabupaten Pekalongan.
Dalam arahannya, Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C. Yusuf menegaskan pentingnya kewaspadaan dan kebersamaan agar gejolak di Kota Pekalongan tidak merembet ke Kajen maupun Batang.
“Situasi di Kota Pekalongan sudah ricuh disertai pembakaran. Jangan sampai masyarakat kita terprovokasi. Massa banyak dari luar daerah, kita harus solid agar tidak terjadi hal yang sama di sini,” ujarnya.
Kapolres juga mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam adu domba kelompok anarko.
“Kondisi sulit kalau hanya mengandalkan TNI-Polri. Kita butuh dukungan penuh masyarakat dan ormas untuk menjaga wilayah kita tetap kondusif,” tambahnya.
Senada, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menegaskan tekad pemerintah daerah menjaga keamanan bersama seluruh elemen.
“Kami siap bersama TNI, Polri, tokoh agama, dan ormas melindungi Kabupaten Pekalongan. Jangan ada yang membuat gaduh. Kita harus bersatu agar daerah kita tetap aman,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Drs. H. Munir mengajak organisasi keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, hingga kampus UIN untuk ikut serta menenangkan massa.
“Mari kita jaga bersama. Jangan sampai situasi kondusif ini diganggu provokator. Kita yakin jika solid, Pekalongan bisa tetap aman,” ungkapnya.
Rapat koordinasi ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, sebagai bentuk harapan kolektif agar suasana di wilayah tetap kondusif dan terhindar dari aksi provokatif. (GUS)