KAJEN – Safujiyanto resmi terpilih sebagai Ketua Asosiasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kabupaten Pekalongan periode 2025–2030. Penetapan ketua dan jajaran pengurus baru dilakukan dalam acara yang digelar di Pantai Wonokerto, Senin (2/6/2025), dan dihadiri oleh pengurus lama serta perwakilan BUMDes dari seluruh kecamatan.
Pemilihan ketua baru dilaksanakan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. Ketua Formatur Penetapan, Kaedi Sembodo, menyampaikan bahwa proses seleksi berjalan dengan transparan dan demokratis.
“Tim formatur telah menggodok lima nama kandidat, kemudian mengerucut menjadi satu nama. Setelah sesi tanya jawab dan pemaparan visi-misi, kami menilai Safujiyanto layak menjadi Ketua Asosiasi. Alhamdulillah, semua proses berjalan lancar,” ungkap Kaedi.
Dalam sambutannya, Safujiyanto menyampaikan komitmennya untuk membawa Asosiasi BUMDes Kabupaten Pekalongan menjadi organisasi yang mandiri dan aktif memberi kontribusi nyata ke desa-desa, bukan sebaliknya.
“Kami ingin membangun paradigma baru. Asosiasi tidak datang untuk meminta ke desa, melainkan datang untuk memberi, berkolaborasi, dan memperkuat v di tingkat akar rumput,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, lanjut Safujiyanto, pengurus baru akan menggelar rapat kerja guna merumuskan program strategis. Fokus awal akan diarahkan pada sinkronisasi dengan BUMDes yang telah berbadan hukum agar roda organisasi berjalan lebih efektif.
“Kemandirian asosiasi juga penting. Harapannya, untuk agenda seperti rapat atau kegiatan lain, kita bisa swadaya, tidak harus bergantung pada bantuan pemerintah atau pihak luar,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi BUMDes periode sebelumnya, Sutanto, berharap kepengurusan baru mampu meneruskan dan mengembangkan peran strategis asosiasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi desa.
“BUMDes punya potensi besar sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Kami berharap pengurus baru bisa terus mendorong inovasi dan kolaborasi demi kemajuan bersama,” ujarnya.
Dengan kepemimpinan baru di tangan Safujiyanto, semangat memajukan BUMDes di “Kota Santri” diharapkan semakin kuat, berdaya saing, dan mampu menjadi pilar ekonomi desa yang tangguh dan berkelanjutan. (GUS)