KAJEN – Dunia olahraga Kabupaten Pekalongan kembali bergolak. Di tengah persiapan cabang olahraga menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2026, Ketua KONI Kabupaten Pekalongan, Dr. Rindiansyah Elnofiansyah, S.H., M.Kn., justru mengundurkan diri dari jabatannya per 1 Oktober 2025.
Langkah mundur yang datang secara tiba-tiba itu disampaikan melalui surat resmi kepada Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Vetura Sulistiana, S.H., M.H. Dalam suratnya, Rindiansyah menyebut kesibukan profesinya sebagai notaris membuatnya tidak lagi bisa maksimal memimpin KONI.
“Saya menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum KONI Kabupaten Pekalongan karena sibuk dan padatnya aktivitas profesi saya sebagai notaris saat sekarang,” tulis Rindiansyah dalam surat tersebut.
Rindiansyah juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin selama ini, serta berharap roda organisasi tetap berjalan demi kemajuan olahraga daerah.
Wakil Ketua II KONI Kabupaten Pekalongan, Anton Purnomo, membenarkan adanya surat pengunduran diri itu. Pihaknya telah menggelar rapat pimpinan dan pleno untuk menindaklanjuti kekosongan jabatan tersebut.
“Dari hasil rapat pleno, disepakati Safujianto ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KONI Kabupaten Pekalongan,” jelas Anton.
Ia menambahkan, surat keputusan pengunduran diri beserta permohonan penetapan Plt sudah dikirim ke KONI Jawa Tengah.
“Sekarang kami tinggal menunggu SK dari KONI Jateng,” tambahnya.
Di sisi lain, para pengurus cabang olahraga (cabor) tengah berjibaku mengikuti rangkaian Pra Porprov XVII Jawa Tengah 2026 di tengah kondisi pendanaan yang seret.
“Ada cabor yang sudah selesai Pra Porprov, ada yang sedang bertanding, dan ada juga yang baru akan berangkat. Tapi anggaran dari KONI belum ada, kami harus cari dana sendiri,” ungkap Iwan, pengurus cabor Kempo.
Minimnya dukungan dana ini membuat sejumlah pengurus cabor berharap kepemimpinan baru di tubuh KONI segera bergerak cepat. Mereka menilai, tanpa dukungan logistik, semangat atlet bisa redup di tengah perjuangan.
Catatan Redaksi:
Mundurnya Ketua KONI Kabupaten Pekalongan di tengah persiapan Pra Porprov menjadi ujian serius bagi olahraga daerah. Di satu sisi, atlet berjuang membawa nama daerah, namun di sisi lain, arus anggaran tersendat dan kepemimpinan berganti.
Kini publik menunggu, mampukah Plt Ketua KONI yang baru menambal kekosongan itu — atau justru situasi ini menjadi babak baru drama olahraga Pekalongan?