SEMARANG – Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng mendapatkan nilai tertinggi program Electronik Law Enforcement (ETLE) Nasional Presisi 2021.
Nilai tertinggi yang dicapai Ditlantas Polda Jateng ini dari bidang jumlah verifikasi terbanyak, jumlah pelanggaran terkonfirmasi terbanyak, denda dibayarkan tertinggi, dan pembayaran Briva tertinggi.
Ditlantas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryonugroho menuturkan Polda Jateng telah mempunyai ribuan kamera ETLE nasional Presisi diseluruh Polres jajaran.
Menurutnya, dalam pada tanggal 3 sampai 15 Januari 2022, pihaknya telah mengkonfirmasi 33.170 pelanggaran pengendara motor, dan 416 pelanggar pengendara mobil.
“Jumlah tersebut terbesar, dibanding kota kota lain di Indonesia,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Minggu (16/1/2022).
Ia menjelaskan, rata-rata pelanggaran pengendara motor adalah tidak mengenakan helm, dan bonceng tiga. Sementara pelanggaran pengendara mobil nomor polisi tidak diperpanjang, dan tidak mengenakan sabuk pengaman
“Tertinggi di Polresta Surakarta dengan total 1890 sudah terkonfirmasi sejak 3 sampai dengan 13 Januari,” jelasnya.
Kombes Agus menghimbau agar masyarakat patuh dan disiplin berlalu lintas. Sebab ETLE Nasional Presisi sudah ada di semua Polres jajaran Polda Jateng.
“Tentunya ini menjadi Program prioritas Bapak Kapolri ,Sehingga proses Penegakan hukum telah mengunakan sistim ELektronik Trafic Law inforcement (ETLE). Dengan demikian petugas lalu lintas tidak bersentuhan dengan pelanggar,” jelasnya.
Lanjutnya, Polda Jateng telah melaunching atau merilis aplikasi GoSigap. Aplikasi tersebut untuk mengirim dokumen klarifikasi terkat pelanggaran lalu lintas.
“Dokumen klarifikasi terintegrasi dengan aplikasi sehingga proses penegakan hukum (Gakum) lebih mudah dan dapat diakses oleh pelanggar dengan mudah,” tandasnya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng, kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengapresiasi capaian tertinggi Etle Presisi se Indonesia. Ia mengakui bahwa capaian tersebut merupakan bukti keseriusan Ditlantas Polda Jateng dalam Law enforcement mendisiplinkan pemakai jalan.
“Dengan berdisiplin lalu lintas akan berdampak pada berkurangnya angka laka lantas dan Kelancaran lalu lintas,” imbuhnya.