Pekalongan – Bagi sebagian besar pekerja, jaminan kesehatan adalah perlindungan yang memberikan ketenangan di tengah kesibukan mencari nafkah. Hal ini dirasakan oleh Tri Hastuti (44), seorang karyawan di PT Indonesia BTR New Energy Material, yang berbagi kisahnya tentang manfaat nyata Program JKN bagi dirinya dan keluarganya.
Saat ditemui di booth BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Selasa (21/01), Tri berbagi pengalamannya menggunakan layanan BPJS Kesehatan. Ia telah terdaftar sebagai peserta segmen pekerja penerima upah (PPU) melalui perusahaan tempatnya bekerja sejak tahun 2023.
“Saya sudah tiga kali menggunakan layanan BPJS Kesehatan dalam dua tahun terakhir. Semua pengalaman saya luar biasa memuaskan, dan saya bersyukur sekali,” ujar Tri dengan mata berbinar penuh rasa terima kasih.
Pengalaman pertama Tri dengan BPJS Kesehatan terjadi pada Januari 2023, saat ia jatuh sakit dan harus dirawat selama enam hari di RSI Kendal. Ia menceritakan bahwa seluruh proses berjalan dengan lancar, tanpa ada biaya tambahan yang membebani dirinya.
Ia juga mengapresiasi sikap ramah dan profesional dari para tenaga medis selama menjalani perawatan. Sikap tersebut membuatnya merasa dihargai sebagai pasien, tanpa ada pembedaan layanan antara peserta BPJS dan pasien umum. Pengalaman ini menjadi titik awal keyakinannya terhadap manfaat besar yang ditawarkan oleh program JKN.
“Pelayanannya bagus sekali. Tidak ada pembedaan antara pasien BPJS dan pasien umum. Selama perawatan, saya tidak mengeluarkan biaya sama sekali, dan itu sangat membantu saya sebagai seorang pekerja,” tambahnya.
Kisah paling berkesan bagi Tri terjadi pada akhir Agustus 2023, ketika anak keduanya mengalami kecelakaan. Anak tersebut terjatuh di kamar mandi, yang menyebabkan tulang jari kelingking kirinya patah. Kondisinya memerlukan operasi penyambungan tulang, dan Program JKN hadir sebagai solusi utama.
“Sebagai seorang ibu, saya sangat khawatir. Tetapi ketika saya tahu bahwa BPJS Kesehatan menanggung seluruh biaya operasi anak saya, saya merasa lega. Semua dilayani dengan baik, tanpa biaya sepeser pun,” kata Tri dengan penuh rasa haru.
Proses pemulihan anaknya berjalan lancar, hingga pada akhir Desember 2023 anak kedua Tri menjalani operasi pengangkatan pen setelah cederanya pulih. Dalam proses ini, Tri kembali merasakan bagaimana BPJS Kesehatan memberikan pelayanan terbaik tanpa biaya tambahan.
“Operasi berjalan dengan lancar, dan seperti sebelumnya, tidak ada biaya yang perlu saya keluarkan. Tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien BPJS dan pasien umum. Ini yang membuat saya semakin yakin bahwa program ini sangat membantu masyarakat,” jelasnya.
Tri mengungkapkan bahwa konsistensi layanan ini memberikan rasa aman bagi dirinya sebagai ibu dan pekerja. Tri tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur kepada BPJS Kesehatan atas perlindungan yang telah diberikan kepada dirinya dan keluarganya.
“Program ini benar-benar memberikan manfaat besar, terutama bagi pekerja seperti saya. Saya bisa fokus bekerja tanpa perlu khawatir tentang biaya kesehatan yang mahal. Saya sangat berterima kasih kepada BPJS Kesehatan,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia berharap program JKN terus dikembangkan agar semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya. Menurutnya, perlindungan kesehatan yang merata adalah hak semua orang tanpa terkecuali. Dengan layanan yang terus ditingkatkan, JKN diharapkan dapat menjadi solusi bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengakses fasilitas kesehatan yang berkualitas
“Program seperti JKN ini sangat membantu, terutama bagi keluarga pekerja yang membutuhkan perlindungan kesehatan tanpa beban biaya besar. Saya berharap BPJS Kesehatan terus berinovasi agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses layanan kesehatan berkualitas,” tandasnya. (ns)