Advertise

KABAR RASIKA

Buntut Pilkades Bojongkoneng, Tim Suwandi Layangkan Nota Keberatan

Buntut Pilkades Bojongkoneng, Tim Suwandi Layangkan Nota Keberatan

Buntut Pilkades Bojongkoneng, Tim Suwandi Layangkan Nota Keberatan

KAJEN – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Serentak 23 Februari 2022 lalu, salah satunya di desa Bojongkoneng Kec. Kandangserang sampai saat ini masih menyisakan sedikit masalah. Pasalnya, hasil perhitungan kedua calon kades yang hanya selisih 1 suara itu, dinilai janggal oleh pihak calon kepala desa yang kalah yaitu Suwandi.

Nota keberatan sudah dilayangkan oleh tim cakades 01, Suwandi kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Bojongkoneng Kandangserang. Dalam surat tersebut menyatakan pihaknya keberatan dan menolak atas proses perhitungan yang telah dilaksanakan P2KD Bojongkoneng Kandangserang.

Total ada 6 point yang disampaikan dalam nota keberatan tersebut yaitu tempat pemungutan suara yang tidak representatif, tidak menghitung kertas suara saat pertama kali surat suara dikeluarkan dari kotak suara, mengabaikan dan pembiaran orang yang bukan panitia berkeliaran di tempat pemungutan suara, menolak pemilih memberikan hak suaranya dengan alasan waktu habis, selisih surat suara dengan undangan pemilih dan P2KD tidak konsisten terhadap keputusan.

Dengan adanya nota keberatan tersebut pihak kecamatan mengundang para pihak diantaranya calon kades dan saksi dari pihak Suwandi, BPD dan P2KD Bojongkoneng serta timwas Pilkades Serentak Kec. Kandangserang. Camat Kandangserang, Drs. Sutanto Hadi, MM., memimpin langsung acara mediasi tersebut didampingi Danramil dan Kapolsek Kandangserang di aula kecamatan Kandangserang (02/03/2022).

Sementara itu dalam audiensi tersebut, ketua P2KD Bojongkoneng, Asrori menyanggah isi dari nota keberatan yang dilayangkan oleh tim dari cakades Suwandi. Menurutnya apa yang dilakukan oleh P2KD telah sesuai dengan aturan yang berlaku dalam proses pilkades.

“Karena semua yang kami lakukan sesuai dengan aturan dan atas persetujuan para saksi dari kedua belah pihak”, terang Asrori.

Sementara itu, pihak Suwandi merasa kurang puas atas jawaban yang diberikan oleh P2KD karena pihaknya masih mempertanyakan atas selisih surat suara di 3 dapil yang telah dihitung beberapa kali, namun saat dibacakan dan dihitung ulang tiba-tiba jumlahnya sesuai dengan surat undangan yang hadir.

“Ini masih menjadi misteri dan perlu diungkap, karena saat dikeluarkan dari kotak suara terus dihitung beberapa kali tidak sesuai, namun setelah dibacakan dan dihitung tiba-tiba sesuai dengan jumlah undangan”, jelas Jaeni saksi dari kubu Suwandi.

Setelah audiensi ini, pihaknya akan mengkaji dan mengambil sikap atas jawaban yang diberikan oleh P2KD. Pihak forkompimcam sendiri tidak bisa berbuat banyak karena selisih surat suara tersebut setelah dibaca dan dihitung sudah klop dengan surat undangan. Sehingga masalah kurangnya surat suara sebelum dibacakan tersebut dinilai karena surat suara itu bisa jadi terselip dengan surat suara lainnya.

Camat Kandangserang, Drs. Sutanto Hadi, MM., mengatakan, “Sebenarnya mereka menerima atas hasil perhitungan suara kemarin, hanya saja mereka menanyakan keganjilan dari selisih surat suara yang kemarin itu”. Pihak P2KD juga telah bekerja dengan baik dan sesuai aturan, terang Sutanto.

Sementara itu usai mediasi cakades Suwandi mengatakan, pihaknya belum final menanggapi hasil pertemuan ini. Suwandi mengatakan akan mengkaji dan melakukan koordinasi dengan timnya dan selanjutnya akan melakukan langkah-langkahuntuk mendapatkan keadilan. Dan bila perlu akan beraudiensi dengan bupati karena surat tembusan nota keberatan sudah siap dilayangkan.

Seperti diketahui, hasil perhitungan pilkades desa Bojongkoneng Kandangserang berakhir dengan selisih 1 suara. Pihak cakades 01 Suwandi mendapatkan 927 suara sementara cakades 02 H. Radin mendapatkan 928 suara, dengan rincian suara sah 1855, suara tidak sah sebanyak 18 suara sehingga total suara adalah 1873 suara. (GUS)

Tag :

BACA JUGA :

Gambar WhatsApp 2024-11-19 pukul 18.09
Logistik Pilkada 2024 Mulai Didistribusikan
W
Sering Rawat Inap, Program JKN Jadi Penyelamat Anak Tanti
s
Mengenal JKN Lebih Dekat, SMA Negeri 1 Batang Kunjungi BPJS Kesehatan Pekalongan dalam Program P5
PWI 1
PWI Kab. Pekalongan Sukses Gelar Konfercab. Ke-3

TERKINI

SUMAR 2
Tak Netral di Pilkada, TNI/Polri dan Pejabat Daerah Bisa Dipidana
KAJEN – Mahkamah Konstitusi (MK) baru saja mengeluarkan putusan penting yang mengatur sanksi pidana bagi pejabat daerah, anggota TNI, dan Polri yang terbukti tidak netral dalam pilkada. Putusan MK...
BOLONE 1
Bolone Mase Kab. Pekalongan Dukung Fadia - Sukirman dan Luthfi - Yasin
KAJEN – Ratusan relawan yang tergabung dalam Bolone Mase Kabupaten Pekalongan secara penuh memberikan dukungan untuk kemenangan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Fadia – Sukirman dan Pemilihan...
Gambar WhatsApp 2024-11-19 pukul 18.09
Logistik Pilkada 2024 Mulai Didistribusikan
KRAKSAAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pekalongan mulai melakukan distribusi logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada);2024 ke 19 Kecamatan, Rabu (20/11/2024) dari gudang logistik di Karanganyar. Pelepasan...
W
Sering Rawat Inap, Program JKN Jadi Penyelamat Anak Tanti
Rasika Pekalongan, Sudah lebih dari belasan kali Muhammad Al Fatih (5) harus dibawa ke rumah sakit dalam tiga tahun terakhir. Dia didiagnosa mengalami infeksi paru-paru dan asma, namun seluruh biaya ditanggung...
s
Mengenal JKN Lebih Dekat, SMA Negeri 1 Batang Kunjungi BPJS Kesehatan Pekalongan dalam Program P5
Rasika Pekalongan, SMA Negeri 1 Batang mengadakan kunjungan edukatif ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan sebagai bagian dari Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini...
Muat Lebih

POPULER

BOLONE 1
Bolone Mase Kab. Pekalongan Dukung Fadia - Sukirman dan Luthfi - Yasin
Gambar WhatsApp 2024-11-19 pukul 18.09
Logistik Pilkada 2024 Mulai Didistribusikan
RICUH
Ricuh di Debat Publik, Eran : Saya Tidak Pernah Melakukan Pemukulan
PWI 1
PWI Kab. Pekalongan Sukses Gelar Konfercab. Ke-3
WhatsApp Image 2024-11-16 at 12.01
PWI Gelar Orientasi Wartawan, Pjs Bupati Tekankan Profesionalisme