TIRTO – Banjir besar di penghujung tahun 2022 yang melanda wilayah pesisir dan sekitar jalur pantura mengakibatkan ratusan warga mengungsi. Tercatat ada enam titik pengungsian yang dijadikan tempat berteduh karena tempat tinggal mereka tergenang banjir hampir 1 meter. Salah satunya adalah wilayah Kecamatan Tirto yang memaksa orang tua dan bayi berusia 6 hari ikut mengungsi.
Bayi laki laki yang sudah diberi nama Rizki Alfani merupakan putra kedua Farida, warga Desa Pacar Kecamatan Tirto mengungsi di Masjid Nur Khasan sejak Sabtu (31/12/2022) pagi. Farida mengaku saat itu baru pulang dari Rumah Sakit di Kota Pekalongan, Jumat (30/12/2022) malam menjalani persalinan secara cesar.
Kemudian baru satu malam tinggal di rumah, hujan terus mengguyur wilayah sekitar hingga akhirnya air masuk ke rumahnya.
“Saya baru pulang dari rumah sakit usai persalinan, kemudian Sabtu (31/12/2022) pagi banjir tinggi. Terpaksa ya mengungsi ke Masjid,” ungkap Farida.
Ia mengaku banjir kali ini cukup tinggi dan tidak seperti biasanya.
“Banjir kali cukup tinggi. Kalau tidak mengungsi ya bisa sakit,”ungkapnya.
Adapun dalam kesempatan itu ia mengaku senang karena anaknya diemban secara langsung oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.
“Senang sekali bisa bertemu Bupati, apalagi bayi saya ikut diemban, ” imbuhnya.
Sementara Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dalam kesempatan itu meminta untuk tetap bersabar. “Kami harapkan masyarakat tetap sabar, kita segera malukan penangan. Bagi ibu ibu yang memiliki anak balita agar menjaga dengan baik agar tidak sakit, ” ungkapnya (GUS)