KAJEN – Pagi ini, Rabu (22/2/2023) Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, S.E., M.M kedatangan tamu istimewa, yaitu Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) Pemilu 2024 yang didampingi oleh KPU dan Bawaslu Kabupaten Pekalongan untuk melakukan wawancara langsung dan pencocokan data kependudukan seperti KTP dan KK.
Pencocokan dan Penelitian (Coklit) tersebut dilakukan di Rumah Dinas Bupati Pekalongan.
Bupati menyambut hangat petugas Coklit di ruang tamu rumah dinasnya yang melakukan pencocokan data orang nomor satu di Kabupaten Pekalongan tersebut. Berdasarkan data Coklit Fadia beserta keluarga akan mencoblos di TPS 5 Desa Nyamok, Kecamatan Kajen.
Fadia mengungkapkan bahwa Coklit yang ia lakukan berjalan dengan baik dan lancar, dan ada 7 orang di keluarganya yang terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu 2024 yang akan datang, yaitu dirinya dan suami beserta 5 orang putra / putrinya. “Saya berharap agar Pemilu Legislatif, Pilpres, dan Pilkada serentak pada 2024 nantinya dapat berjalan dengan lancar, aman, dan kondusif, “ ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Fadia Arafiq mengajak masyarakat untuk turut serta menyukseskan pelaksanaan coklit dengan memberikan informasi yang aktual.
“Saya berharap seluruh masyarakat agar bisa mengikuti coklit ini dengan baik, memberikan data yang terbaru, jangan sampai orang yang sudah meninggal masih masuk dalam daftar pencoblosan, orang yang sudah pindah alamat masih masuk daftarnya disini,” terangnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Pekalongan Laelatul Izah, S.Pd.I berharap dengan adanya Coklit, warga Kabupaten Pekalongan yang sudah memiliki hak pilih bisa menjadi pemilih dan masuk DPT pada pemilu tahun 2024, “Makanya nanti selain kami Coklit juga kami informasikan kepada masyarakat khususnya warga Kabupaten Pekalongan silakan bisa melalui cekdptonline.kpu.go.id itu salah satu cara bagaimana kita memastikan sudah jadi pemilih atau tercatat sebagai pemilih atau belum,” jelasnya.
Saat ini update manual Coklit di Kabupaten Pekalongan sudah di kisaran angka 50% dari kurang lebih 735.793 orang pemilih. Sementara itu untuk e-coklitnya baru mencapai sekitar 15%, dan secepatnya diupayakan bisa menyamakan dengan manualnya. (GUS)