Jakarta — Dalam satu tahun perjalanannya, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) terus memperkuat pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Imipas sebagai tindak lanjut nyata atas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih. Seluruh langkah strategis diarahkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, berintegritas, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Di bidang keimigrasian, Kemenimipas fokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik serta penguatan fungsi pengawasan keimigrasian. Salah satu inovasi unggulan adalah peluncuran All Indonesia, sistem deklarasi kedatangan terpadu di seluruh bandara dan pelabuhan. Kehadiran sistem ini menjadikan Indonesia memiliki wajah baru pelayanan lintas batas yang lebih cepat, aman, dan efisien.
Selain itu, kebijakan pembebasan biaya paspor pertama bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) prosedural menjadi bentuk dukungan nyata negara terhadap WNI yang akan bekerja di luar negeri. Langkah ini tidak hanya meringankan beban calon pekerja migran, tetapi juga memperkuat komitmen Kemenimipas dalam memberikan pelayanan yang berpihak pada rakyat.
Dalam menjaga keamanan nasional di tengah meningkatnya arus mobilitas global, Kemenimipas juga melakukan penataan ulang sistem pengawasan orang asing melalui berbagai inovasi intelijen keimigrasian terpadu. Upaya ini memastikan bahwa setiap pergerakan lintas negara dapat diawasi secara cermat dan responsif terhadap potensi ancaman.

Sementara itu, di bidang pemasyarakatan, Kemenimipas menempatkan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai bagian penting dari pembangunan manusia. Pulau Nusakambangan kini bertransformasi menjadi kawasan ketahanan pangan terpadu, di mana para Warga Binaan diberdayakan melalui kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, hingga industri produktif. Hasilnya tidak hanya berdampak pada kemandirian pangan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi nyata bagi negara.
Melalui pembinaan keterampilan dan kewirausahaan, para Warga Binaan kini mampu menghasilkan produk-produk UMKM bernilai tinggi yang telah menembus pasar internasional. Apresiasi berupa premi dan remisi diberikan kepada mereka yang berprestasi, namun yang terpenting adalah bagaimana proses pembinaan ini mengembalikan rasa percaya diri dan menghapus stigma negatif di tengah masyarakat.
Dalam satu tahun perjalanan ini, berbagai capaian telah berhasil diraih. Namun, Kemenimipas menyadari masih banyak ruang untuk terus berinovasi dan memberikan dampak yang lebih besar bagi bangsa.
“Kemenimipas akan terus bergerak lebih cepat, bekerja lebih cermat, dan berdampak lebih luas bagi bangsa dan negara,”
tegas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
Dengan semangat #SetahunBerdampak, Kemenimipas berkomitmen menjadi bagian dari langkah besar menuju Indonesia Emas 2045, mewujudkan pelayanan publik yang adaptif, berkeadilan, dan berdaya saing global.