Pekalongan, Jamkesnews – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang awalnya diikuti oleh 100 juta peserta pada tahun 2014, kini dalam satu dekade telah mencatatkan angka hampir meroket menjadi 250 juta peserta. Peningkatan ini tidak hanya mencerminkan kesadaran masyarakat yang meningkat akan pentingnya jaminan kesehatan. Tetapi juga kepercayaan yang kuat terhadap layanan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu dalam acara Media Gathering yang mengusung tema “Potret Satu Dekade Perjalanan Program JKN di Indonesia” pada Jumat (28/6/2024).
“Program JKN kini semakin diminati masyarakat karena mereka dapat merasakan manfaatnya secara langsung. Dalam kurun waktu satu dekade, jumlah peserta JKN telah meningkat secara signifikan. Sebagai hasilnya, total iuran yang terkumpul dari peserta setiap tahunnya kini sudah mencapai lebih dari satu triliun rupiah,” ujar Cici, sapaan akrabnya.
Cici menambahkan bahwa perkembangan kepesertaan JKN di wilayah kerjanya, yang mencakup Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, dan Batang, telah menunjukkan tren yang positif. Ia menjelaskan bahwa peningkatan ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran dan manfaat dari program tersebut. Selain itu, Ia juga menjelaskan bahwa jumlah pelayanan kesehatan di wilayah tersebut telah mengalami peningkatan signifikan, sejalan dengan pertumbuhan jumlah peserta.
“Selain peningkatan jumlah peserta dan dana iuran, pelayanan di fasilitas kesehatan juga telah meningkat lebih dari 200 persen sejak tahun 2014. Terhitung sampai dengan bulan Mei 2024, total klaim yang telah kami proses di BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan mencapai ratusan miliar rupiah, yang digunakan untuk menanggung biaya kesehatan masyarakat di wilayah kami,” tegasnya.
Selain menyampaikan informasi tentang jumlah kepesertaan, iuran, klaim, serta laporan capaian program dan layanan di BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan. Cici berharap dapat mendorong para awak media untuk lebih aktif mengedukasi dan menyebarkan informasi positif ini kepada masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran publik tentang manfaat dan perkembangan terkini dalam program JKN.
“Kami berharap para awak media dapat lebih aktif dalam mengedukasi dan menyebarkan informasi tentang manfaat keikutsertaan dalam program JKN kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan lebih memahami dan menghargai pentingnya memiliki jaminan kesehatan. Kami ingin masyarakat tetap sehat, tetapi jika mereka membutuhkan perawatan medis, mereka sudah memiliki jaminan kesehatan,” harap Cici.
Ia menilai bahwa selama satu dekade perjalanan JKN di Indonesia, kinerja program ini telah berjalan dengan baik. Sejak program BPJS Kesehatan diluncurkan pada tahun 2014, kepesertaan dalam program tersebut telah meningkat dari sekitar 100 juta jiwa yang terdaftar dalam Program JKN. Lebih lanjut, pihaknya juga terus melakukan sosialisasi tentang manfaat kepesertaan dalam program JKN hingga ke tingkat kelurahan dan desa.
“BPJS Kesehatan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN. Untuk mempermudah akses, kami telah mengembangkan berbagai kanal layanan, termasuk aplikasi Mobile JKN, layanan Pandawa, BPJS Keliling, BPJS Online dan lainnya. Kanal-kanal ini secara khusus dirancang untuk memudahkan peserta dalam mengakses informasi dan layanan kesehatan,” tambahnya.
Salah satu wartawan dari MNC Grup, Suryo menyampaikan ketertarikannya terhadap layanan BPJS Online yang memfasilitasi akses layanan melalui kantor desa yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Layanan ini memudahkan peserta dalam mengakses berbagai fasilitas seperti pendaftaran baru, pengecekan status, informasi tagihan, dan konsultasi kesehatan, bahkan dari daerah terpencil.
“Ini sangat menarik sekali, jika BPJS Kesehatan menyediakan layanan BPJS Online. Layanan ini sangat membantu masyarakat di daerah terpencil mendapatkan akses layanan kesehatan dengan lebih mudah. Saya yakin bahwa inovasi ini merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan kepuasan peserta JKN,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga menyatakan keinginannya untuk meliput layanan BPJS Online. Hal ini sebagai upaya untuk mengedukasi dan menyebarkan informasi tentang inovasi dalam layanan program JKN kepada masyarakat. Ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran publik tentang manfaat dan kemudahan yang ditawarkan oleh program tersebut.
“Saya berencana untuk meliput layanan BPJS Online ini agar bisa lebih luas memperkenalkannya kepada masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana layanan ini mempermudah akses layanan peserta JKN, terutama bagi warga di daerah terpencil. Dengan ini, kita bisa meningkatkan kesadaran dan pemanfaatan Program JKN yang semakin mudah diakses dimana saja,” pungkasnya. (ns)