Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) guna peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan PAUD (TK) di Hotel Marlin Pekalongan, Selasa (05/07/2022).
Acara dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Kholid, SIP, MM. Selain ratusan guru PAUD, hadir juga sebagai narasumber dalam bimtek ini adalah Balai Besar Sekolah Penggerak Prov. Jawa Tengah, Cabang DInas Pendidikan Wilayah 7 Prov, Jawa Tengah, Komisi IV DPRD Kabupaten Pekalongan yang diwakili oleh Abdul Munir.
Kepada awak media, Kholid mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran bagi peserta didik untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Seorang Guru harus memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan minat peserta didik.
Selain itu, Kholid menambahkan, kegiatan ini untuk membekali guru karena ada regulasi yang harus dijalan sehingga para pendidik memahami dengan baik dan benar sebelum menjalankan kurikulum yang baru ini.
Sementara itu dari jumlah 339 TK yang ada di Kabupaten Pekalongan, saat ini baru sekitar 100 tenaga pendidik yang mengikuti bimtek kurikulum Merdeka. Dan nantinya secara bertahap akan dilakukan kegiatan serupa dalam waktu dekat, mengingat kurikulum ini akan dimulai pada tahun ajaran baru 2022.
“Oo siap, intinya Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan harus menjalankan regulasi yang dikeluarkan oleh kementrian”, tegas Kholid.
Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dari Komisi IV, Abdul Munir mengatakan, pihaknya mendukung terkait kegiatan ini guna peningkatan kualitas tenaga pengajar. Selain itu dinamika kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga bimtek implementasi kurikulum merdeka ini memang harus dipersiapkan dari sekarang. Karena guru mempunyai peranan yang penting dalam pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka sesuai dengan kebutuhan dan potensi anak didiknya.
Ditanya terkait anggaran untuk mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka, DPRD dari fraksi PKB ini mengatakan, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkannya. “Sudah, karena itu nanti MGMP, KKG itu nanti akan kita anggarkan. Kemudian TK-TK baru negeri yang akan menjadi center dari TK swasta akan kita bangun”, terang Munir.
Mengutip dari Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum Merdeka memiliki konsep mendukung pemulihan pembelajaran berbasis project yang mengembangkan soft skills dan karakter profil pelajar Pancasila. selain itu, pembelajaran literasi dan numerasi harus difokuskan pada peserta didik terutama pada jenjang anak usia dini. (GUS)