UNGARAN – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada pemerintah pusat untuk segera mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu bahkan mengatakan jika kondisi yang terjadi saat ini telah menampar penentu kebijakan habis-habisan.
“Kita ini produsen sawit terbesar, jangan sampai seperti tikus mati di lumbung padi. Kita yang ada di daerah kebingungan, karena semua produksi dan kebijakannya ada di pusat,” ungkapnya dalam forum High Level bersama perwakilan Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum lama ini.
Disampaikan Ganjar, ia sebagai gubernur ikut merasa malu dengan fenomena kelangkaan minyak goreng di pasaran hingga membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan.
“Kami mengusulkan Kemendag untuk mengatur perusahaan produsen minyak goreng. Kalau kaitannya harga minyak dunia, mari untuk Indonesia tidak perlu mengambil untung banyak-banyak. Saya yakin Kemendag bisa melakukan itu,” pintanya.
Ganjar khawatir jika kondisi ini tidak segera ditangani, maka dimungkinkan bisa terjadi keadaan yang lebih ekstrim dalam jangka waktu yang lama.
“Produsen hendaknya ikut mengawasi, produknya benar-benar harus sampai ke masyarakat dengan harga yang juga terjangkau,” tegasnya.
Tidak hanya minyak goreng saja, menurut Ganjar komoditas yang lain juga harus mendapatkan perhatian. Terlebih menjelang ramadhan, hampir dipastikan akan terjadi fluktuasi harga pangan.
“Daging sapi dan cabai misalnya, saat ini sudah ada kenaikan harga. Maka kami sudah rapat internal untuk menyiapkan beberapa komoditas pangan yang berpotensi memicu inflasi, ini harus disikapi hati-hati betul,” urainya. (win)