Tirto – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Bapera Kabupaten Pekalongan membantu warga desa Tegaldowo Kecamatan Tirto menanggulangi banjir rob yang menerjang pesisir Utara kota santri.
Sudah empat hari banjir rob menggenangi pemukiman akibat meluapnya sungai meduri yang terjadi akibat fenomena alam puncak pasang tertinggi menurut BMKG di pesisir Jawa.
Budi Santoso ketua koordinator brigade bapera kabupaten Pekalongan mengatakan, sebagai bentuk kesiapsiagaan membantu wilayah yang terdampak bencana kita salurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
“Kita salurkan bantuan berupa air mineral dan juga makanan bagi warga disini,” katanya.
Disamping itu, lanjutnya, juga dikerahkan personil bapera yang membantu warga untuk membuat tanggul sungai.
“Puluhan personil kita kerahkan untuk bersama warga membuat tanggul sungai, sebagai upaya kita mencegah air sungai meluap,” ujarnya.
Dirinya berharap, agar pemerintah daerah memprioritaskan penanggulangan rob di daerah pesisir agar musibah rob bisa tertangani.
“Kita sebagai personil Bapera yang nota bene dibawah komando pak Ashraf yang juga suami dari Bupati Pekalongan berharap diwilayah pesisir bisa diprioritaskan.
Dan semoga proyek penangulangan rob dengan pembuatan tanggul senilai 20 milyar di wilayah ini bisa terealisasi tahun ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tegaldowo Budi Junaidi menuturkan, rob yang terjadi di Tegaldowo ini terjadi mulai pukul 15.00 sore dan setelah pukul 18.00 air rob berangsur surut.
“Total ada 3.200 jiwa dari 10 RT dan 760 rumah disini yang semuanya terdampak rob. Ketinggian air bisa mencapai 50 centimeter. Meski begitu belum ada warga yang mengungsi,” terangnya.
Untuk menanggulangi rob yang semakin parah, pihaknya bersama warga membuat tanggul dari tanah yang dibungkus karung yang ditempatkan di pinggir sungai meduri.
“Kita dibantu dari BPBD Kabupaten Pekalongan dan Pemerintah Provinsi untuk penyediaan tanah dan karungnya. Untuk tenaga kita gotong royong,” pungkasnya.(GUS)