Advertise

KABAR RASIKA

Kota Santri Galau 5 Hari Sekolah, Pemkab Pilih Jalan Tengah?

Kota Santri Galau 5 Hari Sekolah, Pemkab Pilih Jalan Tengah?

Kota Santri Galau 5 Hari Sekolah, Pemkab Pilih Jalan Tengah?

Pekalongan – Rencana penerapan kebijakan lima hari sekolah di Kabupaten Pekalongan menuai polemik. Setelah sebelumnya mendapat penolakan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pekalongan, kini pemerintah daerah merespons dengan kehati-hatian.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, menyampaikan bahwa kebijakan tersebut masih dalam tahap pengkajian oleh pemerintah kabupaten. Hal ini disampaikannya pada Rabu, 23 Juli 2025.

“Lima hari sekolah saya kira pemerintah masih mengkajinya ya. Kami mendengar dari masukan-masukan dari berbagai pihak, wabil khusus dari pengelola Badan Koordinasi (Badko) TPQ NU. Ini masih kami kaji. Ya, kami akan kaji lah secara bersama-sama, secara akademis juga, apakah ini manfaat atau tidak,” ujar Yulian.

Ia menekankan bahwa kebijakan apa pun harus mampu menghormati dan mengayomi kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat Pekalongan, yang dikenal sebagai kota santri.

“Karena bagaimanapun Kabupaten Pekalongan ini kan kota santri ya, tradisi pembelajaran Al-Qur’an, BTQ, saya kira harus dikelola dengan baik dan diperhatikan,” lanjutnya.

Terkait kemungkinan dilakukannya uji coba kebijakan pada 1 Agustus 2025, Yulian menyatakan bahwa hal tersebut masih akan dibahas lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

“Kami akan diskusikan dengan kepala Dindikbud ya. Kalaupun itu diujicobakan, itu kan masih di level sekolah negeri. Tapi kami akan benar-benar perhitungkan, kami akan benar-benar pertimbangkan dari semua aspek,” tegasnya.

Menurut Yulian, pemerintah daerah berharap kebijakan ini nantinya menjadi solusi yang adil dan tidak menimbulkan beban bagi masyarakat.

“Saya berharap kebijakan ini benar-benar win and win solution ya, jelas maksud dan tujuannya termasuk tidak merepotkan warga,” tambahnya.

Menanggapi sorotan publik terkait penolakan dari PCNU dan PKB, Yulian menegaskan bahwa yang menjadi prioritas adalah kemanfaatan bagi masyarakat secara luas, bukan sekadar mengakomodasi aspirasi kelompok tertentu.

“Ini bukan soal mengakomodir NU atau PKB. Yang paling penting adalah, ya silakan mereka memberikan masukan, siapapun boleh. Tapi bagaimana kebijakan ini harus memberikan dampak yang baik bagi warga Kabupaten Pekalongan. Kami akan kaji kembali dan benar-benar perhitungkan. Masih ada waktu, kami akan perhitungkan benar-benar dari segala aspek,” pungkasnya.

Kebijakan lima hari sekolah sendiri menjadi perbincangan nasional karena dinilai berkaitan erat dengan efektivitas pembelajaran sekaligus dampaknya terhadap aktivitas keagamaan, terutama di daerah dengan tradisi pendidikan diniyah yang kuat. (GUS)

Tag :

BACA JUGA :

WhatsApp Image 2025-10-09 at 12.58
DPO Kasus Sabu di Pekalongan Akhirnya Tertangkap Saat Sembunyi di Rumah Istri
WhatsApp Image 2025-10-08 at 12.19
Molor, Ngobrol, dan Merokok di Ruang Sidang — Ketua DPRD : BK Akan Panggil Anggota Tak Disiplin
WhatsApp Image 2025-10-04 at 20.01
Warga Kesesi Geger! Pria 69 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa
WhatsApp Image 2025-10-04 at 09.23
Pelaku Pencurian di Kajen Tinggalkan Motor Dekat TKP, Polisi Dalami Identitas

TERKINI

WhatsApp Image 2025-10-09 at 12.58
DPO Kasus Sabu di Pekalongan Akhirnya Tertangkap Saat Sembunyi di Rumah Istri
KAJEN – Setelah sempat buron selama lebih dari sebulan, seorang pria berinisial BDW alias Doni (27), warga Desa Sawangan, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, akhirnya ditangkap jajaran Satres Narkoba...
WhatsApp Image 2025-10-08 at 12.19
Molor, Ngobrol, dan Merokok di Ruang Sidang — Ketua DPRD : BK Akan Panggil Anggota Tak Disiplin
KAJEN – Rapat-rapat DPRD Kabupaten Pekalongan kembali menjadi sorotan karena kerap molor dari jadwal yang telah ditentukan. Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir, angkat bicara...
WhatsApp Image 2025-10-06 at 10.52
Dua Pengedar Sabu di Kesesi Diciduk Polisi, Barang Bukti Hampir 10 Gram Terungkap
KAJEN – Satuan Reserse Narkoba (Satres Narkoba) Polres Pekalongan berhasil menggagalkan peredaran sabu di wilayah Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Dua pelaku berinisial BA (37) dan...
WhatsApp Image 2025-10-05 at 12.13
Polres Pekalongan Gulung Sindikat Sabu 12,7 Gram di Kesesi
KAJEN – Upaya Polres Pekalongan dalam menekan peredaran narkotika di wilayah hukumnya kembali membuahkan hasil. Satuan Reserse Narkoba berhasil mengungkap kasus peredaran sabu dengan berat bruto mencapai...
WhatsApp Image 2025-10-04 at 20.01
Warga Kesesi Geger! Pria 69 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa
KAJEN – Suasana tenang di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, mendadak gempar setelah warga menemukan sesosok jasad pria mengapung di aliran Sungai Ponolawen, Sabtu (4/10/2025) siang. Korban diketahui...
Muat Lebih

POPULER

IMG-20250120-WA0010
Jalur Kandangserang ke Klesem dan Bodas Tertutup Material Longsor
WhatsApp Image 2025-10-06 at 10.52
Dua Pengedar Sabu di Kesesi Diciduk Polisi, Barang Bukti Hampir 10 Gram Terungkap
WhatsApp Image 2025-10-04 at 09.23
Pelaku Pencurian di Kajen Tinggalkan Motor Dekat TKP, Polisi Dalami Identitas