Kesesi — Di tengah pembangunan jembatan utama di jalan poros Kesesi–Sragi yang masih berlangsung, warga dan pemuda Desa Ponolawen bergerak cepat membangun jembatan darurat agar akses masyarakat tidak terputus. Jembatan sementara yang hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua ini menjadi solusi penting bagi pengguna jalan yang sebelumnya harus memutar cukup jauh akibat proyek pembangunan.
Reporter Rasika News yang melakukan liputan langsung ke lokasi pada Jumat (14/11/2025) mendapati arus pengendara motor cukup ramai melintas. Banyak dari mereka mengandalkan jembatan ini untuk mempersingkat waktu tempuh, terutama warga yang memiliki aktivitas mendesak.
Salah satu pengguna jembatan darurat, Endrik, mengaku sangat terbantu.
“Sangat membantu, Pak. Apalagi saya lagi bolak-balik ke rumah sakit. Adanya jembatan darurat ini ya kami sangat terbantu. Kalau harus muter, aduh Pak, tebih (jauh). Dari sini ke Kerandon muter lagi. Jalannya juga rusak semua. Tebih sekitar 10 sampai 15 menit, Pak. Tapi kalau lewat jembatan ini, alhamdulillah, 3 menit sudah sampai,” ujarnya.

Sementara itu, Totok, koordinator lapangan jembatan darurat, menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas itu murni hasil swadaya pemuda dan warga tanpa pungutan biaya apa pun kepada pengguna.
“Kami mengkoordinasi anak-anak supaya perjalanan tidak saling berbenturan. Ini jembatan atas swadaya pemuda, bekerja sama dengan pihak pengairan di bawah pembinaan Mas Tangguh. Enggak ada pungli, lewat bayar atau enggak bayar tetap dipersilakan,” jelasnya.
Totok menambahkan bahwa seluruh bahan untuk membangun jembatan berasal dari iuran dan bantuan warga sekitar.
“Sumbernya dari swadaya. Iuran anak-anak pemuda dan bantuan warga seperti bambu, kayu, ya ada yang ngasih. Biar lebih dekat, biar tidak muter. Alhamdulillah banyak yang bilang perjalanan jadi lebih cepat. Yang tadinya harus muter Kerandon atau Kalimade, sekarang bisa ambil jalan lewat sini,” terangnya.
Jembatan darurat ini mulai dibangun sejak awal bulan November 2025, sekitar 11 hari yang lalu, dan hingga kini terus dijaga serta diatur oleh para pemuda agar pengguna jalan bisa melintas dengan aman.
Meskipun bersifat sementara dan hanya bisa dilintasi motor, keberadaan jembatan ini menjadi bukti kekompakan warga Ponolawen dalam memberikan solusi cepat di tengah proyek infrastruktur yang masih berjalan. (GUS)