Pekalongan – Komandan Kodim 0710/Pekalongan, Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang, turut menghadiri kegiatan Video Conference (Vicon) Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Tahun Anggaran 2025, yang dipimpin langsung oleh Aster Kasad Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., pada Kamis (10/7/2025).
Kegiatan strategis ini dilangsungkan di Ruang Puskodalops Korem 071/Wijayakusuma dan dipimpin oleh Kasrem 071/Wijayakusuma. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 0710/Pekalongan bersama para perwira, pejabat Pemerintah Kabupaten Pekalongan, serta Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan.
Rakornis TMMD ini menjadi forum penting dalam menyatukan langkah antarinstansi guna menyukseskan program pembangunan terpadu yang melibatkan TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. TMMD Reguler ke-125 TA 2025 di wilayah Kodim 0710/Pekalongan sendiri akan difokuskan di Desa Windurojo, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.
Adapun sasaran fisik yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Pengaspalan jalan sepanjang 977 meter dengan lebar 2–2,5 meter
2. Pembuatan 2 unit sumur bor
3. Rehabilitasi 5 unit rumah warga
4. Pemasangan 6 titik Penerangan Jalan Umum (PJU)
Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang menegaskan bahwa pelaksanaan TMMD di wilayahnya akan dilaksanakan secara optimal dan tepat sasaran. Ia menyatakan kesiapan untuk menjalin sinergi dengan seluruh pihak demi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, agar program ini memberikan manfaat nyata bagi warga Desa Windurojo,” ujar Dandim.
Program TMMD merupakan bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Selain pembangunan fisik, kegiatan ini juga akan disertai dengan program non-fisik seperti penyuluhan dan kegiatan sosial, yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan masyarakat desa dari berbagai aspek.
Dengan semangat gotong royong, TMMD Reguler ke-125 diharapkan mampu mempercepat pemerataan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal dan membutuhkan perhatian lebih. (GUS)