KAJEN – Guna mencetak generasi muda yang berjiwa wirausaha, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan menjalin kerja sama strategis dengan Rumah BUMN Pekalongan. Kolaborasi ini diwujudkan melalui program pelatihan kewirausahaan yang digelar di Rumah BUMN Pekalongan, Rabu (29/05/2025).
Langkah ini sejalan dengan visi ITSNU Pekalongan sebagai “Kampus Technopreneurship” yang berkomitmen melahirkan pengusaha-pengusaha muda sukses dan mampu menciptakan lapangan kerja baru.
Rektor ITSNU Pekalongan, Ali Imron, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara dunia pendidikan tinggi dengan dunia usaha. Sebanyak 40 mahasiswa dari berbagai program studi dan jenjang semester ikut ambil bagian dalam pelatihan tersebut.
“Rumah BUMN adalah representasi dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara yang dirancang untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi. Tujuannya tentu untuk meningkatkan minat berwirausaha di kalangan generasi muda,” terang Ali Imron.
Rumah BUMN Pekalongan sendiri memiliki dua program utama dalam pelatihan kewirausahaan, yaitu bagi pelaku UMKM dan generasi muda yang tengah membangun usaha. Di lokasi ini juga tersedia beragam produk UMKM, seperti batik dan kuliner khas daerah.
“Melihat potensi tersebut, kami tertarik menjalin kolaborasi untuk mencetak mahasiswa ITSNU menjadi pengusaha muda yang tangguh dan berdaya saing,” imbuhnya.
Sebagai bentuk penguatan materi, ITSNU Pekalongan turut menghadirkan pengusaha muda inspiratif, Trias Wahyu Aditya—pemilik Onty Cake and Bakery—sebagai narasumber. Trias membagikan pengalaman membangun bisnis roti yang menyasar pasar menengah ke atas, sekaligus memotivasi peserta untuk menangkap peluang di sektor kuliner.
“Trias adalah contoh konkret bahwa anak muda mampu bersaing di industri kuliner, bahkan dengan brand besar seperti Purimas dan Delizia. Ia juga mendorong mahasiswa untuk fokus pada bidang usaha yang sesuai dengan minat dan potensi diri,” jelas Ali Imron.
Peserta pelatihan pun mendapatkan kesempatan belajar langsung tentang pemasaran produk melalui Onty Cake and Bakery. Menurut Ali Imron, pembelajaran tidak cukup hanya mengandalkan teori, melainkan juga harus diperkuat dengan praktik nyata di lapangan.
Rencananya, kolaborasi antara ITSNU dan Rumah BUMN Pekalongan ini akan terus ditingkatkan. Ke depan, program serupa akan lebih rutin digelar dengan menghadirkan lebih banyak praktisi bisnis muda serta pendampingan intensif bagi pelaku UMKM di wilayah Pantura. (GUS)