KAJEN – Sejak lebih dari satu dekade lalu, BTPN Syariah konsisten hadir di pelosok negeri untuk membuka jalan pemberdayaan masyarakat inklusi, terutama kaum perempuan. Melalui program kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra yang digelar setiap dua pekan sekali, BTPN Syariah tidak hanya menghadirkan akses keuangan, tetapi juga akses pengetahuan agar masyarakat dapat tumbuh lebih tangguh.
“Kumpulan menjadi wadah penting dalam mendampingi masyarakat inklusi. Dari sini, kami menanamkan empat perilaku unggul, yaitu berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu. Dengan itu, ibu-ibu bisa bertahan dalam kondisi apapun,” ujar Kepala Pembiayaan Area Pekalongan BTPN Syariah, Rizqi Amaliyah, dalam media briefing di Kabupaten Pekalongan, Kamis (24/7/2025).
Untuk menjadi nasabah, prosesnya cukup sederhana. Calon anggota dapat menghubungi Community Officer BTPN Syariah di wilayah masing-masing atau call center 1500300. Setelah itu, mereka diwajibkan mengikuti pelatihan dasar selama lima hari. Pelatihan ini mengajarkan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai nasabah, pengelolaan dana agar tidak “besar pasak daripada tiang”, hingga dasar-dasar membangun usaha berkelanjutan.
Selain itu, masyarakat inklusi yang ingin menjadi nasabah juga harus membentuk kelompok beranggotakan 10–20 orang dan rutin mengikuti kumpulan. Di dalamnya, mereka akan mendapatkan pendampingan, penguatan solidaritas, serta jaminan perlindungan melalui pembiayaan yang disertai asuransi.
“Jika nasabah atau suaminya meninggal, keluarga akan mendapatkan santunan kedukaan. Jadi, ada perlindungan bagi mereka yang sedang berjuang membangun usaha,” tambah Rizqi.
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin, menegaskan bahwa BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang benar-benar fokus melayani masyarakat inklusi. “Pada akhirnya, kami ingin membangun perilaku unggul segmen ultra mikro: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Solidaritas. Jika semangat ini diterapkan seluruh perempuan nasabah, maka akan lahir perempuan hebat dari pelosok negeri,” ungkap Ain.
Ia menambahkan, nasabah tak hanya mendapat modal usaha, melainkan juga pelatihan mengenai manajemen keuangan, strategi pengembangan usaha, hingga menjaga kesehatan keluarga. “BTPN Syariah percaya, bila perempuan berdaya maka keluarga, lingkungan, hingga bangsa ini akan ikut berdaya. Kami ingin menciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti,” imbuhnya.
Sebagai informasi, hingga kuartal I 2025, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp40 miliar kepada lebih dari 13 ribu nasabah inklusi di Kabupaten Pekalongan. (GUS)