Advertise

KABAR RASIKA

Batalnya Relokasi Pasar Kajen Berbau Politis? Sekda : It’s Not My Business

Batalnya Relokasi Pasar Kajen Berbau Politis? Sekda : It’s Not My Business

Batalnya Relokasi Pasar Kajen Berbau Politis? Sekda : It’s Not My Business

CEK – Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar saat melakukan pengecekan pasar Kajen (dok. Istimewa)

KAJEN – Gonjang – ganjing terkait pasar induk Kajen akan dipindah atau tidak nampaknya masih menjadi misteri besar. Terlebih ditahun politik seperti saat ini. Karena pasar Kajen dengan kondisi kerusakan bangunan lebih dari 40% menjadi dasar prioritas relokasi pasar Kajen. Bahkan di awal tahun 2024 Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar telah memberikan pernyataan bahwa relokasi Pasar Kajen merupakan pilihan yang logis. Pasalnya kerusakan fisik pasar tersebut sudah 40 persen lebih. Sedangkan perbaikan atau renovasi tidak bisa dilakukan, karena masih dalam masa kontrak dengan pihak ketiga (PT Tika Jaya) hingga 2028. Bahkan sosialisasi oleh dinas terkait sudah dilakukan sejak tahun 2023. Namun pedagang keberatan apabila harus dilakukan relokasi dan Pemkab menjadikan keberatan pedagang itu menjadi sebuah masukan.

Pindah atau tidaknya pasar Kajen seolah menjadi intrik politik. Pedagang seperti diberikan angin segar untuk digiring dukung dan tidak mendukung antar pasangan calon bupati dan wakil bupati. Karena bagaimanapun pedagang pasar merupakan salah satu komoditas lumbung suara di Pilkada 2024. Terlebih di salah satu media jejaring sosial muncul postingan sebuah spanduk yang dipasang oleh Dinas Perindustrian & Perdagangan Kabupaten Pekalongan dengan tulisan “Pedagang Pasar Kajen Tetap Tenang, Pasar Kajen Tidak Pindah”. Beberapa pihak menafsirkan bila spanduk tersebut bernuansa politis.

Saat di temui usai rapat rapat paripurna di gedung DPRD Kabupaten Pekalongan (14/10/2024) Yulian Akbar buka suara dengan memberikan pernyataan yang berbeda, bahwa pasar Kajen tidak ada hubungannya dengan politik Pilkada dan belum ada wacana pindah. Pernyataan ini seperti selaras dengan tulisan di spanduk yang menyatakan pasar Kajen tidak pindah. Dirinya lebih memfokuskan pada existing bangunan pasar Kajen.

Yulian juga sudah memerintahkan pihak terkait untuk melakukan pengecekan bangunan sehingga mendapatkan status kondisi terbaru. Dirinya menitik beratkan pada keamanan pedagang dan tidak ada wacana pemindahan. Walaupun kerusakan bangunan mencapai lebih dari 40%, itupun hasil pengecekan sekitar dua tahun lalu.

“Jadi para pedagang pasar Kajen semestinya nggak usah kuatir. Kita tidak akan memindah pasar Kajen. Justru fokus utama kita adalah gimana kondisi existing pasar Kajen sekarang. Amankah untuk berdagang atau tidak. Ini yang saya masih menunggu hasil kajian dari teknis DPU”, jelasnya.

Sehingga hasil pengecekan terbaru apabila tidak aman, pihaknya mengedepankan keselamatan pedagang adalah yang utama. Pemerintah akan mengambil langkah dan mengkaji apakah nanti akan menggunakan kembali pasar darurat atau tidak. Pemkab juga akan melibatkan pedagang mulai dari perencanaan dan mengundang mereka untuk ikut berpartisipasi dalam pengecekan kondisi terakhir bangunan pasar Kajen. Dan dirinya menampik keterkaitan pasar Kajen dengan politik praktis.

“Pemerintah pusat anggarannya juga tidak ada. Saya tidak mau njawab itu, konsen saya selaku Sekda adalah langkah teknokratis, pelakunya adalah ranah teknis teknokrat. Jadi tidak ada akan mengkonekkan urusan-urusan politik. It’s not my business”, pungkasnya.

Sebelumnya pasar Kajen rencananya akan direlokasi ke wilayah Desa Sinagohprendeng yang sebelumnya digunakan untuk pasar darurat. Dananya dari anggaran pemerintah pusat sebesar kurang lebih Rp 150 miliar. Lahan bakal relokasi sudah ada. Pihak Kemterian Perdagangan dan Kementerian PUPR juga telah menyurvei lokasi. Namun hingga kini Pemkab Pekalongan belum mendapat kabar kelanjutannya dari pusat. (GUS)

Tag :

BACA JUGA :

ra
Optimalkan Layanan BPJS Kesehatan, Annisa Fitriana Tingkatkan Kelas ke VIP dengan Mudah
sa
Berkat Program JKN, Penjual Cilok Keliling Ini Tak Khawatir Biaya Pengobatan
TA
Nurdiansyah Apresiasi Kehadiran Petugas BPJS SATU, Kurangi Keluhan dan Tingkatkan Kepuasan Peserta
WhatsApp Image 2024-10-17 at 12.29
Diduga Serangan Jantung, Petani di Kesesi Meninggal di Sawah

TERKINI

ra
Optimalkan Layanan BPJS Kesehatan, Annisa Fitriana Tingkatkan Kelas ke VIP dengan Mudah
Pekalongan, Rasika FM – Annisa Fitriana (29) memanfaatkan keanggotaan BPJS Kesehatan dengan optimal untuk memastikan kesehatan keluarganya terjamin. Sebagai istri dari pegawai swasta yang terdaftar dalam...
sa
Berkat Program JKN, Penjual Cilok Keliling Ini Tak Khawatir Biaya Pengobatan
Pekalongan, Rasika FM – Hari Prasetyo (27) dan istrinya, Imzakiyah (29), tak henti-hentinya bersyukur atas manfaat yang mereka rasakan dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagai penjual cilok...
TA
Nurdiansyah Apresiasi Kehadiran Petugas BPJS SATU, Kurangi Keluhan dan Tingkatkan Kepuasan Peserta
Pekalongan, Rasika FM– Nurdiansyah (33), seorang pegawai swasta yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dalam segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas 1, mengapresiasi pengalaman positifnya dalam...
WhatsApp Image 2024-10-17 at 12.29
Diduga Serangan Jantung, Petani di Kesesi Meninggal di Sawah
KAJEN – Warga Dukuh Ketanon Desa Krandon, Kecamatan Kesesi digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki di area persawahan. Mayat tersebut ditemukan oleh anaknya sendiri yang saat itu berada di sawah. Kapolsek...
pic berita
Ruang Kelas Penuh Tak Jadi Kendala, Program JKN Beri Layanan Optimal bagi Anak Karimah
Rasika Pekalongan – Karimah (28), ditemani ibunya, Sumarni (58), sedang mendampingi putranya, Al Zhafi Muhammad Ibrahim, yang hampir genap berusia satu tahun. Al Zhafi dirawat di RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan...
Muat Lebih

POPULER

PASAR 2
Pedagang Minta Usut Tuntas Korupsi Blok F Pasar Kedungwuni
LOGISTIK 1
Gudang Logistik Pemilu Dijaga Polisi Bersenjata
WhatsApp Image 2024-10-10 at 16.41
Nikahi Janda di Pemalang, Seorang Warga Mesir di Deportasi
KORBAN
Pasca Perang Batu di KPU, Dua Anggota Dewan Dipolisikan