KAJEN – Fadia Arafiq terus bergerilya menjaring dukungan partai politik (parpol) untuk memuluskan langkahnya maju sebagai calon Bupati Pekalongan dalam Pilkada Serentak 2024. Ternyata setelah mendapatkan rekomendasi dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 4 kursi serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pemenang pemilu legislatif yang lalu dengan formasi 14 kursi di DPRD Kabupaten Pekalongan, Fadia Arafiq yang masih menjabat Bupati Pekalongan ini masih terus bergerak mendaftar di sejumlah partai politik yang membuka proses penjaringan bakal calon kepala daerah (bacakada). Pendaftaran yang dilakukan pun sepaket dengan Sukirman yang menjadi pasangannya sebagai calon wakil Bupati dari internal PKB.
Praktis semua partai yang ada di parlemen telah didatangi orang nomor satu di kota Santri ini. Hal ini tentu saja selain sebagai langkah meraih rekomendasi final, juga sebagai upaya untuk menggandeng semua partai untuk berkoalisi. Banyak pihak berspekulasi bahwa Pilkada di Kabupaten Pekalongan, semua parpol akan menurunkan rekomendasinya kepada Petahana. Tentu saja hal ini menjurus pada kontestasi Pilkada tahun ini Fadia Arafiq akan melawan tong kosong. Bahkan di Kabupaten Pemalang dan Kota Pekalongan di prediksi akan terjadi fenomena yang sama. Partai yang tidak memiliki calon kuat akan menarik pasukannya dan berpikir realistis untuk berbalik mendukung calon yang prosentase kemenangannya lebih besar.
Fadia beralasan, untuk membangun Kabupaten Pekalongan butuh kebersamaan. Menurutnya semakin banyak kolaborasi partai yang mengusung maka akan semakin baik. Dan setelah mendaftar di PDI P, PKB, Gerindra, PPP, saat ini giliran PKS yang didatangi Fadia untuk mengembalikan berkas pendaftaran di kantor DPD PKS, Rabu (12/06/2024) sore.
“Masalah lawan tong kosong itu nanti Allah yang menentukan. Tapi sekarang niat baik kami berdua itu datang ke PKS karena PKS itu bukan orang lain kalau buat saya. Dari saya maju wakil Bupati dulu bersama dengan saya, kemarin maju Bupati pun tetap bersama dengan saya”, kata Fadia.
Fadia menambahkan, PKS sebelumnya telah berkomunikasi dengan dirinya terkait adanya pendaftaran bakal calon Bupati. Sehingga dirinya langsung mendaftarkan sebagai orang pertama yang datang ke desk pilkada DPD PKS Kabupaten Pekalongan.
“Artinya saya menghargai semua partai yang ada di Kabupaten Pekalongan tanpa melihat kursinya ada berapa. Semuanya kalau buka pendaftaran, saya daftar sama mas Kirman berdua”, terangnya.
Sementara itu usai menerima berkas dari Fadia – Sukirman, Ketua DPD PKS, Riska Yulianto mengatakan, saat ini pihaknya menjalankan mekanisme yang ada di partai. Partainya membuka peluang kepada putra putri terbaik Pekalongan untuk maju mencalonkan diri sebagai Bupati atau Wakil Bupati. Riska menambahkan, partainya siap membuka pintu dengan siapapun untuk bisa berkolaburasi dengan PKS. Dan tidak menutup kemungkinan ada beberapa calon lain yang akan menyusul berikutnya di hari kamis, jumat, sabtu dan terakhir nanti hari minggu (16/05/2024).
“Saat ini kita masih proses ya, masih penjaringan. Karena mekanismenya berjenjang, saat ini masih di tingkatan Kabupaten, nanti nama-nama yang masuk ke kita akan dibawa ke provinsi. Dan pada akhirnya rekom lagi-lagi domainnya DPP. Nanti yang mengeluarkan rekom dukungan PKS ke siapa adalah dari DPP PKS”, pungkas Riska.
Apabila Fadia berhasil mendapatkan rekomendasi final dari semua partai, kalau tanpa PDI P, maka koalisi Fadia – Sukirman akan mendapat dukungan 37 kursi di parlemen. Dan jika hal ini terjadi maka PDI P dengan perolehan 8 kursi pada Pileg lalu tidak dapat mengusung bakal calon kepala daerah secara mandiri karena komposisi ambang batas parlemen partai banteng tidak memenuhi jumlah 20% dari 45 kursi yang ada di DPRD Kabupaten Pekalongan. Namun politik itu sangat dinamis, semua bisa berubah bukan hanya pada hitungan jam bahkan di menit-menit akhir. (GUS)