Jakarta, 3 November 2025 — Suasana haru dan bahagia menyelimuti ratusan ibu-ibu nasabah BTPN Syariah yang akhirnya bisa menunaikan ibadah umrah bersama. Sebanyak 382 peserta — terdiri dari nasabah, karyawan, dan community officer — resmi diberangkatkan ke Tanah Suci dalam program “Umrah Satu Pesawat” yang dilepas langsung oleh jajaran manajemen BTPN Syariah di Jakarta, Senin (3/11).
Komisaris BTPN Syariah, Mulya Effendi Siregar, menegaskan bahwa keberangkatan ini merupakan bentuk apresiasi bagi para nasabah yang selama ini konsisten menerapkan empat perilaku unggul, yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS). Menurutnya, nilai-nilai tersebut menjadi fondasi penting bagi masyarakat inklusi untuk terus tumbuh dan tangguh dalam berbagai kondisi.
“Program Umrah Satu Pesawat ini adalah ungkapan terima kasih kami kepada para nasabah yang disiplin hadir di kumpulan, aktif berbagi semangat, dan memberi dampak positif bagi lingkungannya. Jika biasanya mereka duduk bersama di kumpulan, insya Allah kali ini duduk bersama di depan Ka’bah,” ujar Mulya dalam acara pelepasan di Hotel Neo+ Airport Jakarta.
Selain nasabah pembiayaan, BTPN Syariah juga memberangkatkan sejumlah karyawan dan Community Officer (CO) yang menjadi garda terdepan dalam mendampingi masyarakat inklusi di lapangan. Apresiasi ini diberikan sebagai penghargaan atas dedikasi dan kerja keras mereka selama ini.

Program tahun ini juga semakin inklusif karena nasabah pendanaan turut bergabung dalam perjalanan umrah. Mereka ikut memberdayakan segmen ultra mikro dengan menempatkan dana di BTPN Syariah — yang seluruhnya disalurkan untuk mendukung pembiayaan nasabah produktif.
Sejak diluncurkan pada 2019, program “Umrah Satu Pesawat” terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Jika pada 2024 hanya memberangkatkan 10 sentra nasabah, maka pada 2025 jumlahnya melonjak menjadi 18 sentra. Secara total, lebih dari 800 nasabah dari berbagai daerah di Indonesia — mulai dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur — telah berkesempatan menunaikan ibadah ke Tanah Suci bersama BTPN Syariah.
“Kami berharap ibu-ibu nasabah dapat membawa pulang kisah inspiratif dari Tanah Suci, lalu menularkannya kepada kelompok lain di daerah masing-masing. Melalui semangat BDKS, mereka bukan hanya berusaha untuk diri sendiri, tapi juga menjadi sumber inspirasi bagi sesama,” tambah Mulya.
Salah satu peserta, Subaidah Permatasari, nasabah asal Jawa Timur, tak kuasa menahan rasa syukurnya. Ia mengaku masih terharu saat menerima kabar keberangkatan umrah secara langsung dari manajemen.
“Alhamdulillah, rasanya seperti mimpi. Tidak menyangka bisa berangkat umrah bersama teman-teman kumpulan. Terima kasih BTPN Syariah yang sudah mewujudkan impian kami,” tutur Subaidah dengan mata berbinar.
Bagi BTPN Syariah, “kumpulan” bukan sekadar forum pertemuan rutin, tetapi juga sarana pemberdayaan. Di dalamnya, para ibu-ibu nasabah belajar disiplin, membangun jaringan usaha, dan memperkuat rasa kekeluargaan. Nilai-nilai itulah yang terus menjadi dasar dalam misi BTPN Syariah: memberdayakan masyarakat inklusi agar dapat tumbuh bersama dengan semangat kebaikan. (GUS)