Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu menyatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah transformatif untuk meningkatkan kemudahan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari gerakan transformasi Mutu Layanan yang digaungkan oleh BPJS Kesehatan.
Cici menyatakan bahwa transformasi mutu layanan dirancang agar proses mendapatkan pelayanan kesehatan menjadi lebih mudah, cepat dan setara. Salah satu perubahan yang telah dilakukan adalah pemanfaatan KTP sebagai identitas kepesertaan JKN.
“Sudah bisa di semua fasilitas kesehatan. Cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu digital saja. Pemberkasan juga tidak memerlukan fotokopi dari peserta. Mudah-mudahan sudah terlaksana dengan baik di semua Fasilitas Kesehatan (faskes),” katanya saat ditemui di kegiatan Launching Transformasi Mutu Layanan JKN BPJS Kesehatan, Senin (02/10).
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memperluas jaringan faskes mitra sehingga peserta semakin mudah dalam mengakses layanan kesehatan. Dari yang sebelumnya bekerjasama dengan 22 rumah sakit, kini sudah bertambah menjadi 24 rumah sakit. Seluruh mitra pun telah memperkuat komitmen untuk memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang sama.
“Lebih banyak pilihan fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Terlebih lagi antrean berobat sudah bisa diakses secara online. Semuanya setara dan berkualitas,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, BPJS Kesehatan Pekalongan memberikan penghargaan kepada Puskesmas Rowosari dan RSIA Aisyiyah Pekajangan sebagai Faskes Berkomitmen tahun 2023 pada kategori Puskesmas dan kategori RS kelas C. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi dan komitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar komitmen yang dipersyaratkan dalam program JKN.
Wakil Direktur RSIA Aisyiyah Pekajangan Irni Sugiarni menyatakan bahwa RS yang dipimpinnya telah beralih ke sistem berbasis digital. Sistem ini mencakup antrean online, penggunaan rekam medis elektronik, dan antrean obat dengan sistem elektronik. Lewat inovasi ini pasien mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan tanpa perlu menunggu proses administrasi yang panjang.
“Layanan di rumah sakit kami sudah tidak menggunakan kertas, tapi serba online. Pasien tidak perlu ngantre karena sudah bisa diakses menggunakan Mobile JKN. Layanan rekam medis pun sudah berbasis elektronik sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama. Pasien yang telah menjalani rawat inap langsung mendapatkannomor antrean, sehingga pada waktu kontrol segera dilayani,” bebernya.
Senada dengan Irni, perwakilan Puskesmas Rowosari Pemalang, Retno Setiawati menyatakan bahwa pihaknya mengembangkan inovasi layanan kesehatan, termasuk Program Si Bolang Mahir Plus Plus yang mencakup berbagai layanan seperti penerbitan akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), Kartu Keluarga (KK), dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Kami punya Si Bolang Mahir Plus Plus yang berisi satu paket pelayanan KIA, KK, JKN. Jadi setiap pasien yang bersalin di Puskesmas kami, mendapatkan akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA), Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara gratis. Kemudian kami juga ada sarana informasi dan pengaduan terkait pelayanan. Hal ini menjadi komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta,” pungkasnya.
Kegiatan peluncuran Transformasi Mutu Layanan JKN di Kantor BPJS Kesehatan Kota Pekalongan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Kesehatan Indonesia (PKFI), Perwakilan Dinas Kesehatan dan perwakilan fasilitas kesehatan mitra tampak hadir dalam kegiatan apresiasi tersebut. Lewat kegiatan ini, seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyelenggaraan program JKN terus menguatkan komitmen dalam memberikan pelayanan yang bermutu.