PANINGGARAN – Jalan yang sempat viral karena rusak parah di Desa Domiyang, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, kini telah berubah wajah. Melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV Tahun 2025, akses utama desa tersebut akhirnya mulus dan siap mendukung aktivitas warga. Penutupan kegiatan TMMD berlangsung pada Rabu (6/11) dengan dihadiri Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, Wakil Bupati Sukirman, serta Dandim 0710/Pekalongan Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang, S.Sos.
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran TNI, Polri, dan masyarakat atas kerja sama yang solid selama proses pembangunan.
“Jalan ini dulu sempat viral karena kondisinya sangat rusak dan menjadi kebutuhan mendesak warga. Mengingat keterbatasan anggaran daerah, kami berkoordinasi dengan TNI agar perbaikannya bisa dilakukan lewat program TMMD,” ungkap Fadia.

Ia menambahkan, pembangunan jalan ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga.
“Kami berharap jalan baru ini memperlancar aktivitas warga, termasuk anak-anak yang bersekolah dan para petani yang membawa hasil bumi. Tapi yang paling penting, mari kita rawat bersama supaya tidak cepat rusak, apalagi oleh kendaraan berat,” imbaunya.
Sementara itu, Dandim 0710/Pekalongan Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang menjelaskan, TMMD Sengkuyung IV di Domiyang telah menyelesaikan sejumlah pekerjaan fisik dan non-fisik.
“Pembangunan dan pengaspalan jalan mencapai total sekitar 1.051 meter, terbagi dalam dua segmen masing-masing 895 meter dan 201 meter,” terang Dandim.
Selain kegiatan fisik, TMMD juga menyertakan program non-fisik seperti penyuluhan kesehatan, kebencanaan, dan kamtibmas yang melibatkan Polres Pekalongan, Dinas Kesehatan, BPBD, serta instansi terkait lainnya.
“Semua kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesadaran masyarakat Desa Domiyang,” lanjutnya.
Dari pihak desa, Kepala Desa Domiyang, Edy Mulyono, mengungkapkan rasa syukur atas terwujudnya harapan panjang warganya.
“Antusias masyarakat luar biasa karena ini penantian cukup lama. Jalan ini manfaatnya besar sekali, baik untuk ekonomi warga, anak sekolah, maupun petani,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah desa untuk menjaga hasil pembangunan.
“Sebelum TMMD pun kami rutin gotong royong memperbaiki jalan. Sekarang kondisinya sudah bagus, jadi tentu akan kami jaga bersama agar tetap awet dan bermanfaat maksimal,” tambah Edy.
Penutupan TMMD di Desa Domiyang menjadi simbol kuatnya kolaborasi antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat dalam mewujudkan pemerataan pembangunan hingga pelosok. Kini, warga tak lagi harus berjibaku di jalan berlubang — akses menuju masa depan desa yang lebih maju sudah terbuka lebar. (GUS)