Pekalongan – Senyum lega terpancar dari wajah warga Desa Sekare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Kamis (25/9). Hari itu, mereka tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke rumah sakit hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan spesialis. Melalui program Speling Melesat (Spesialis Keliling Mendekatkan Layanan Kesehatan Masyarakat) yang berkolaborasi dengan BPJS Keliling, layanan dokter spesialis hingga administrasi JKN kini hadir langsung di desa mereka.
Suasana halaman Balai Desa Sekare yang menjadi lokasi kegiatan sejak pagi sudah dipenuhi warga. Sebagian besar adalah lansia, ibu hamil, hingga masyarakat yang memang memiliki keluhan kesehatan. Dengan antusias, mereka menunggu giliran untuk diperiksa oleh dokter spesialis dari RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan.
Program ini dirancang agar masyarakat desa bisa menikmati layanan kesehatan bermutu tanpa harus terkendala jarak dan biaya. Subkoordinator Yankes Rujukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Jati Kartinawati, menjelaskan bahwa Speling Melesat bukan sekadar program pengobatan, tetapi juga sarana deteksi dini penyakit.

“Speling ini hadir agar masyarakat bisa memeriksakan kondisi tubuh sebelum sakit. Tujuannya mencegah dan menekan risiko komplikasi. Program ini hasil kolaborasi Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, rumah sakit, puskesmas, dan tentu desa-desa sebagai tuan rumah,” terangnya.
Jati menegaskan, Speling Melesat adalah program bersama, bukan hanya milik pemerintah provinsi. Inisiatif ini sejalan dengan quick win Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya cek kesehatan gratis dengan tindak lanjut dari dokter spesialis.
Sekretaris Camat Talun, Arif Gunawan, mengungkapkan bahwa antusiasme warga begitu tinggi. Dengan jumlah penduduk sekitar 5.500 jiwa, mayoritas bekerja sebagai buruh tani dan buruh jahit, permintaan untuk ikut program ini sangat besar. Namun karena kuota terbatas hanya 100 orang, pihak desa harus selektif menentukan peserta.
“Semua warga ingin ikut. Akhirnya kami prioritaskan lansia, ibu hamil, anak-anak, dan mereka yang terlihat sakit. Program ini benar-benar bermanfaat karena dokter spesialis hadir langsung di desa. Bahkan desa-desa lain iri dan berharap juga mendapat giliran Speling,” ungkapnya.
Bagi warga, kesempatan ini menjadi sesuatu yang berharga. Mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan berkualitas tanpa mengeluarkan biaya tambahan dan tanpa harus pergi jauh ke rumah sakit di kota.
Wakil Direktur RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, Afah, menuturkan pihaknya mendukung penuh pelaksanaan program ini. Menurutnya, dengan menghadirkan dokter spesialis keliling, akses layanan kesehatan menjadi jauh lebih inklusif.
“Yang keliling adalah dokter spesialisnya, bukan warganya yang harus datang ke rumah sakit. Kami turunkan dokter spesialis dalam, anak, kandungan, dan bedah. Dengan cara ini, semua lapisan masyarakat bisa merasakan manfaat layanan medis,” jelasnya.
Afah menambahkan, pendekatan ini juga membantu mempercepat deteksi penyakit serius. Pasien yang membutuhkan tindak lanjut bisa segera dirujuk ke rumah sakit dengan persiapan yang lebih matang.
Selain layanan medis, BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan juga menghadirkan BPJS Keliling di lokasi kegiatan. Kehadiran layanan ini memudahkan peserta JKN mengurus berbagai kebutuhan administrasi tanpa harus datang langsung ke kantor cabang. Dengan BPJS Keliling, masyarakat bisa melakukan perubahan data, registrasi aplikasi Mobile JKN, hingga berkonsultasi mengenai kepesertaan secara cepat dan praktis di tempat kegiatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pekalongan, Sri Mugirahayu, menegaskan bahwa kehadiran BPJS Keliling merupakan wujud nyata komitmen BPJS Kesehatan. Kehadiran layanan ini diharapkan dapat menghadirkan pelayanan yang lebih dekat, cepat, dan menyeluruh bagi masyarakat.
“Kami ingin masyarakat mendapat kemudahan, tidak hanya dalam pelayanan medis tetapi juga administrasi JKN. Melalui BPJS Keliling, peserta bisa mengurus perubahan data, registrasi aplikasi Mobile JKN, hingga konsultasi kepesertaan di lokasi yang sama dengan kegiatan Speling,” ujarnya.
Cici menambahkan bahwa kegiatan Speling Melesat di Desa Sekare menjadi bukti bahwa sinergi lintas sektor mampu menghadirkan solusi nyata untuk masyarakat. Dengan kolaborasi antara Dinas Kesehatan, rumah sakit, BPJS Kesehatan, puskesmas, hingga pemerintah desa, akses layanan kesehatan kini semakin merata.
“Program ini tidak hanya membantu warga mendapatkan layanan medis yang lebih dekat, tetapi juga mendorong kesadaran pentingnya pencegahan penyakit sejak dini. Warga tidak lagi menunggu sampai sakit parah untuk datang ke rumah sakit, melainkan bisa melakukan pemeriksaan berkala di lingkungan mereka sendiri,” pungkasnya. (ns)