WIRADESA — Program pelayanan kesehatan gratis bertajuk Spesialis Keliling atau Spelling kembali digelar RSUD Kraton Pekalongan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61. Kegiatan yang berlangsung di Desa Kampil, Kecamatan Wiradesa, pada Rabu (19/11/2025) ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat karena menghadirkan langsung tujuh dokter spesialis di tengah desa.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kraton Pekalongan, Budi Darmoyo, menjelaskan bahwa Spelling merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah arahan Gubernur Lutfi. Program ini bertujuan mendekatkan akses pelayanan kesehatan spesialistik bagi masyarakat desa yang selama ini sulit menjangkau rumah sakit rujukan.
“Kegiatan ini adalah kegiatan Spelling, yaitu pemeriksaan spesialis keliling. Program dari Pak Gubernur Jawa Tengah, Pak Lutfi. Tujuannya untuk mendekatkan dan mempermudah akses masyarakat desa untuk diperiksa oleh dokter spesialis,” ujar Budi.
Dalam pelaksanaannya, RSUD Kraton menurunkan tim dokter dari beragam disiplin ilmu, mulai dari bedah onkologi, bedah umum, spesialis anak, penyakit dalam, kandungan, hingga rehabilitasi medik.
“Kita bawa tujuh spesialis hari ini. Ada bedah onkologi untuk pemeriksaan terkait tumor dan kanker, bedah umum, dokter anak, penyakit dalam, kandungan, dan rehab medik,” tambahnya.
Budi menegaskan bahwa kegiatan Spelling di Kampil merupakan pelaksanaan kedua di tahun ini. Sebelumnya, agenda serupa digelar di Kecamatan Bojong pada Agustus lalu. Ke depan, program ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan di berbagai wilayah Kabupaten Pekalongan.
Terkait jumlah peserta, RSUD Kraton tidak menetapkan target khusus. Seluruh warga yang datang langsung dilayani tanpa syarat.
“Kami tidak menargetkan jumlah tertentu. Siapa pun yang datang akan kami layani. Sosialisasi sudah dilakukan sebelumnya, harapannya masyarakat memanfaatkan layanan ini sebaik-baiknya,” kata Budi.
Program Spelling di Desa Kampil menjadi bagian dari komitmen RSUD Kraton dalam mendukung pemerataan layanan kesehatan dan memastikan masyarakat desa mendapatkan akses pemeriksaan spesialis tanpa harus menempuh perjalanan jauh maupun mengeluarkan biaya. (GUS)