KAJEN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pekalongan memberikan santunan dan tali asih kepada petugas penyelenggara pemilu 2024 yang mengalami sakit, keguguran dan meninggal dunia, Kamis (14/03//2024). Kegiatan ini dilakukan di kantor Kecamatan dan juga di rumah kediaman anggota KPPS yang akan menerima santunan. Penerima santunan dihari pertama berada di tiga wilayah yaitu Desa Krasak Ageng dan Sumub Lor Kecamatan Sragi serta Desa Babalan Lor Kecamatan Bojong.
Ketua KPU Kabupaten Pekalongan, Laelatul Izah mengungkapkan santunan yang diberikan ini bertujuan untuk memberikan rasa kepedulian dan meningkatkan semangat moril terhadap petugas penyelenggara pemilu 2024 yang mengalami sakit atau meninggal dunia.
“KPU peduli dengan badan adhoc kami terutama yang kemarin saat menjalan tugas mendapatkan musibah”, jelas Izah.
Untuk pemberian santunan, tambah Izah, ada kriteria tertentu salah satunya adalah masalah kesehatan yang dipicu akibat tugas pelaksaan pemilu dan penghitungan suara. Selain itu juga sakit yang menyebabkan anggota KPPS di rawat inap, mengalami keguguran atau meninggal dunia.
Pihaknya juga mengungkapkan saat ini KPU sudah memasuki tahapan Pemilukada pada 27 November 2024 mendatang. Dirinya berpesan dan mempersilahkan kepada para badan adhoc yang berminat kembali menjadi petugas KPPS di Pilkada. Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Pekalongan untuk memberikan suaranya pada Pilkada 2024 untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati, Gubernur dan Wakil Gubernur.
KPU Kabupaten Pekalongan saat di desa Babalan Lor ini memberikan santunan di rumah penerima tali asih. Petugas KPPS yang bernama Nur Khofifah ini merupakan salah satu dari tiga anggota KPPS yang mengalami keguguran usai melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemilu 2024. Nur Khofifah menjelaskan saat ini kondisi kesehatannya sudah berangsur pulih sejak mengalami keguguran.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada KPU Kabupaten Pekalongan atas kepeduliannya kepada petugas KPPS yang mengalami musibah pada saat pelaksanaan pemilu kemarin. Termasuk seperti saya ini yang mengalami sakit dan kehilangan janin (keguguran)”, kata Nur Khofifah.
Dari informasi yang didapatkan dari KPU Kabupaten Pekalongan, petugas KPPS yang mendapatkan santunan berjumlah 7 orang. Masing-masing 3 orang mengalami keguguran, sakit 3 orang dan meninggal dunia 1 orang. Ketujuh anggota KPPS tersebut tersebar di Kecamatan Sragi, Bojong, Tirto, Doro dan Karangdadap. (GUS)