KAJEN – Pembangunan Gedung Serbaguna Nahdlatul Ulama (NU) dan Badan Otonom (Banom) Ranting Madukaran Pesantunan, Kelurahan Kedungwuni Barat, resmi dimulai. Prosesi peletakan batu pertama dilakukan oleh Wakil Bupati (Wabup) Pekalongan, Sukirman, mewakili Bupati Pekalongan, Kamis (20/11/2025) sore.
Dalam sambutannya, Wabup Sukirman menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas semangat warga NU Ranting Madukaran Pesantunan yang berinisiatif membangun sekretariat bersama. Ia menyebut langkah tersebut sebagai jejak sejarah baru bagi penguatan organisasi di tingkat ranting.
“Ini semangat yang sangat luar biasa. Kami menyambut positif langkah ini sebagai upaya pengembangan NU yang kita cintai, demi menegakkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Ke depan tentu akan merambah dunia pendidikan, kesehatan, dan bidang lainnya. Ini menjadi sinergi yang baik bagi Pemerintah Kabupaten Pekalongan,” ujar Sukirman.
Ia menambahkan, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq juga menyambut gembira pembangunan gedung tersebut dan berharap prosesnya berjalan lancar sesuai target panitia. Wabup berjanji akan terus melaporkan perkembangan kegiatan kepada Bupati untuk memastikan dukungan pemerintah daerah.
“Bu Bupati sangat mendukung pembangunan gedung serbaguna ini. Dengan niat baik dan gotong-royong, pembangunan seperti ini insyaallah bisa terwujud. Selama untuk umat, tidak ada yang mustahil,” tegasnya.

Wabup juga mengingatkan pentingnya pemanfaatan gedung setelah selesai dibangun. Ia berharap fasilitas tersebut tidak hanya berdiri, tetapi benar-benar menjadi pusat kegiatan pendidikan, keagamaan, ekonomi, serta memperkuat ukhuwah islamiyah warga NU di Madukaran Pesantunan.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan, Muntoha, menjelaskan bahwa proyek gedung serbaguna ini berawal dari tanah wakaf yang diterima NU Ranting Madukaran Pesantunan tahun lalu. Wakif mewasiatkan agar tanah tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat dan kegiatan keagamaan.
“Luas tanah dalam sertifikat 165 meter persegi. Tahap pertama kami bangun satu lantai seluas 120 meter persegi, dengan estimasi biaya Rp168 juta,” terangnya.
Pembangunan ditargetkan selesai dalam dua bulan. Seluruh biaya hingga saat ini masih bersumber dari swadaya warga dan jam’iyyah NU di ranting setempat.
Prosesi peletakan batu pertama juga dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dari Fraksi PKB, Fatkhiana Dewi, para alim-ulama, serta pengurus NU dan Banom NU Ranting Madukaran Pesantunan.
Sumber: Prokompim