TALUN – Gerakan pemberdayaan ekonomi keluarga kembali dipacu. Kamis (20/11/2025), Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan menjadi lokasi pencanangan Kesatuan Gerak PKK Bangga Kencana yang terintegrasi dengan Pekan Pelayanan KBPP Provinsi Jawa Tengah 2025. Agenda ini juga dibarengi dengan Pelatihan Keterampilan Ekonomi Usaha Daerah sebagai upaya memperkuat UMKM lokal.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Taj Yasin, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, serta Ketua TP PKK Kabupaten Pekalongan Galuh Kirana Dwi Areni.
Ketua TP PKK Provinsi Jateng, Nawal Nur Arafah Taj Yasin, menyoroti pesatnya kreativitas pelaku usaha rumah tangga di Talun. Ia menyebut sejumlah inovasi pangan olahan yang mencuri perhatian, mulai dari penganan rasa pisang-durian, rengginang ketela, aneka teh hijau buatan warga, hingga kopi hasil pelatihan DP3AKB Jateng.

“Di sini ada rasa duren, jadi satu gigitan ada dua rasa—pisangnya dan durennya. Ada juga olahan dari ketela, rengginang ketela, teh hijau buatan sendiri, sampai kopi hasil pelatihan DP3AKB,” ujar Nawal.
Ia menjelaskan bahwa PKK terus memperkuat pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program UP2K, meliputi pelatihan boga, pengolahan sandang, pengelolaan peca, dan pendampingan kelompok usaha baru.
“Hari ini kita juga melaunching kelompok usaha Kapulaga, yang nanti mendapat dukungan Kube dari Dinas Sosial,” tambahnya.
Menurut Nawal, produk-produk binaan PKK di berbagai daerah sudah berkembang, tidak hanya kuliner tetapi juga kerajinan. Bahkan beberapa telah dipasarkan hingga luar daerah.
Untuk pemasaran, PKK kini menekankan percepatan adaptasi teknologi.
“Kami dorong pemasaran lewat marketing digital. Pelatihannya kita lakukan bersama Baznas. Jangan hanya mengandalkan cara konvensional,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa UMKM Jateng memiliki potensi besar, termasuk sektor kriya. Sebagai contoh, Pekalongan kembali mengukuhkan diri lewat kemenangan Juara 1 Nasional Dekranasda Award berkat inovasi desain batik berbasis AI.
Begitu pula pesanan batik dari berbagai daerah lain yang tetap mempercayai perajin Pekalongan.
“Motifnya memakai kekhasan daerah masing-masing, tapi yang membatik adalah Pekalongan,” ungkapnya.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam membesarkan UMKM lokal.
“Kita sebagai pemerintah harus men-support UMKM supaya bisa besar dan dikenal di mana-mana,” katanya.
Fadia menjelaskan bahwa Pemkab menyediakan berbagai fasilitas, mulai dari pameran gratis, bantuan permodalan, hingga pelatihan pengemasan produk agar tampak lebih menarik.
“Kita juga ada Baznas Kabupaten Pekalongan yang mendukung para pelaku UMKM,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini Fadia mengaku produk favoritnya adalah kopi, yang menurutnya memiliki karakter rasa yang kuat dan berpotensi menjadi unggulan daerah. (GUS)