Upaya Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok terus digencarkan. Melalui kegiatan Bazaar Pangan Murah yang digelar selama dua hari, Rabu–Kamis, 9–10 Juli 2025, di halaman Kantor Kecamatan Bojong, warga tampak antusias menyerbu lokasi untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga miring.
Bazaar ini menjadi bagian dari langkah strategis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pekalongan untuk menekan gejolak harga pasar. Sejumlah komoditas pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, bawang merah, dan bawang putih dijual di bawah harga pasar. Misalnya, beras kemasan 5 kilogram yang di pasaran mencapai Rp 70.000, dijual hanya seharga Rp 68.000. Gula pasir cukup ditebus Rp 15.500 per kilogram, jauh lebih murah dibanding harga pasar yang berkisar Rp 17.000.
“Hari ini kami dari tim TPID Kabupaten Pekalongan melaksanakan salah satu upaya untuk mengendalikan harga, khususnya bahan pokok, dengan kemasan bazaar pangan murah ini,” ujar Masruroh, Asisten II Setda Kabupaten Pekalongan Bidang Perekonomian dan Pembangunan sekaligus Sekretaris TPID Kab. Pekalongan (9/7/2025).
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa selain beras dan gula, komoditas lain seperti telur ayam dijual hanya Rp 26.000 per kilogram, di saat harga pasar masih di angka Rp 28.000–29.000. Bawang merah dan putih, yang kerap memicu inflasi secara nasional, juga tersedia dengan harga lebih rendah dari pasaran.
Menariknya, dalam bazaar ini juga disediakan layanan tera timbangan gratis, untuk memastikan keakuratan takaran yang digunakan pelaku usaha dan konsumen.
Tak hanya komoditas pokok, kegiatan ini turut diramaikan oleh 22 pelaku UMKM dari klaster kuliner. Berbagai produk makanan kering dan minuman turut meramaikan suasana, memberikan nuansa semarak dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Masruroh menegaskan bahwa kegiatan ini murni didanai oleh APBD Kabupaten Pekalongan melalui TPID, berbeda dari program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang biasanya didukung oleh Bank Indonesia.
“Kami rencanakan kegiatan serupa akan dilaksanakan di titik-titik lain seperti Kecamatan Kajen, Kesesi, dan Sragi dalam enam bulan ke depan. Mudah-mudahan sedikit upaya ini bisa menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok khususnya di Kabupaten Pekalongan,” pungkasnya.
Dengan stok mencapai 100 paket per komoditas, antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat dibutuhkan dan diharapkan bisa terus berlanjut secara rutin. (GUS)