KAJEN – RSUD Kajen akhirnya angkat bicara terkait dugaan salah penanganan pasien gigitan ular yang terjadi pada 16 Juni 2025 lalu. Saat ini, pasien tersebut masih dalam kondisi koma dan dirawat intensif di ruang ICU RSI Pekajangan.
Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap keselamatan pasien, RSUD Kajen telah mengirimkan 15 vial anti-venom ke RSI Pekajangan. Direktur RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo menyatakan bahwa pengiriman ini adalah bagian dari sinergi antar fasilitas kesehatan.
“Ini adalah bentuk solidaritas dan tanggung jawab kami sebagai sesama penyedia layanan kesehatan. Keselamatan pasien adalah prioritas utama,” ujar dr Imam dalam wawancara dengan RasikaPekalongan.com, Sabtu (28/6/2025).
Selain pengiriman anti-venom, RSUD Kajen juga menyatakan kesiapannya untuk menerima kembali pasien jika kondisinya memungkinkan dan pihak keluarga menghendakinya.
“Kami menegaskan bahwa pintu layanan selalu terbuka untuk perawatan lanjutan sesuai kebutuhan medis pasien,” imbuhnya.
Sebagai respons atas sorotan publik, RSUD Kajen bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan telah mengambil langkah konkret dengan menggelar pelatihan penanganan kegawatdaruratan gigitan ular. Pelatihan tersebut menghadirkan pakar nasional, DR dr. Tri Maharani, Sp.Em., yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Keracunan dari Sistem Ketahanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Pelatihan ini dilaksanakan secara daring dan diikuti lebih dari 120 tenaga kesehatan melalui Zoom serta disiarkan secara langsung di YouTube, dengan lebih dari 500 peserta menyaksikan.
“Seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Pekalongan, mulai dari rumah sakit, puskesmas, hingga klinik swasta turut berpartisipasi,” jelas dr Imam.
Lebih jauh, RSUD Kajen juga berencana melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien bersama Dinas Kesehatan. Kegiatan ini akan dikemas dalam bentuk bakti sosial dan edukasi masyarakat terkait pertolongan pertama terhadap gigitan ular.
“Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga terhadap bahaya gigitan ular dan pentingnya pertolongan pertama yang benar,” tambahnya.
Dalam sepekan terakhir, RSUD Kajen mencatat adanya enam kasus gigitan ular. Tiga pasien masih menjalani perawatan inap dan menunjukkan perkembangan kondisi yang positif.
“Kasus ini menjadi refleksi penting bagi kami. Kami berkomitmen memperbaiki sistem pelayanan, meningkatkan kompetensi tenaga medis, dan menjaga kepercayaan masyarakat dengan tindakan nyata serta komunikasi yang terbuka,” tutup dr Imam. (GUS)