RASIKA PEKALONGAN.COM – KAJEN – Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Taj Yasin didampingi Bupati Pekalongan Asip Kholbihi SH.,M.Si meninjau lokasi banjir Desa Pesanggrahan Kecamatan Wonokerto , Kamis (18/02) sore. Rombongan Wagub dan Bupati didampingi pula Penjabat Sekda (Pj) Ir. Bambang Irianto M.Si, Kepala Dinas Sosial Rahmawati dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo, juga meninjau lokasi dapur umum dan pengungsian yang berada di Masjid Babussalam kelurahan Bener.

Selain itu meninjau pula lokasi dapur umum dan pondok pesantren Faidlul Qodir Desa Pesanggrahan.Dalam tinjauannya Wagub menjelaskan penanganan persoalan rob yang dulu dikeluhkan warga Wonokerto telah selesai. Namun ternyata penanggulangan rob berdampak banjir.
“ Penanggulangan rob sudah selesai ternyata penanggulangan rob itu dampaknya dengan banjir sehingga kita memang masih ada tahap pembangunan untuk pembuangan air. Jadi nanti ada penyedotan air untuk dibuang ke laut, “terang Gus Taj Yasin

Menurutnya, dahulu warga di sekitar Kecamatan Wonokerto, Tirto dan daerah sekitarnya mengeluhkan adanya banjir rob dari genanngan air laut, namun permasalahan itu telah teratasi dengan adanya tanggul penahan melintang penahan rob yang membentang sekitar 10 kilometer di sepanjang pantai Kabupaten Pekalongan . Namun ternyata upaya tersebut mempunyai dampak jika musim hujan terjadi. Air hujan yang datang tidak bisa keluar sehingga menggenangi pemukiman warga.
“masalah rob sudah selesai, tinggal dampaknya pada musim hujan terjadi banjir. kini kita dalam tahap pembangunan pembuangan airnya, jadi akan ada penyedotan air yang akan kita buang ke laut,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Taj Yasin didampingi Bupati Pekalongan
Asip Kholbihi meninjau Banjir Desa Pesanggrahan Kecamatan Wonokerto, Kamis (18/2/2021) sore.
Wakil Gubernur meninjau Dapur umum di Masjid Babussalam Kelurahan Bener Kecamatan Wiradesa dan Ponpes Faidlul Qodir Pimpinan KH. M. Hafidz di Desa Pesanggrahan Kecamatan Wonokerto.
Dijelaskan Wagub, ada beberapa tanggul yang dibongkar dulu, hal itu agar air bisa ke sungai, karena ditempat itu datarannya lebih tinggi. “Kita sudah koordinasi dengan bupati dan dia sanggup, tinggal kita perbesar pompanya. Sebagian pompa belum jadi dan akan kita kebut untuk penanggulangan banjirnya,” katanya.
Sementara itu, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan untuk tanggul melintag sendiri masih dalam proses penyempurnaan. Awalnya memang tujuan utama keberadaan tanggul tersebut untuk menyelesaikan permasalahan rob, namun ternyata dampaknya terjadi banjir pada musim hujan. “banjir ini akan kita evaluasi, secara prinsip Pemkab Pekalongan sudah mengetahui anatomi banjir dan akan melakukan treatment untuk mengatasinya, mudah-mudahan ke depan banjir tidak terjadi lagi, baik banjir rob maupun banjir yang disebabkan air hujan,” tutur Asip.(gus/thd)